Jakarta - Rencana produksi jutaan laptop ChromeBook oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Google Indonesia berpeluang membuka ribuan lapangan kerja baru, kata Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf.
“Dengan dukungan Kemendikbudristek, kami bekerja sama dengan enam produsen lokal atau OEM untuk merakit ChromeBook di Indonesia. Ini adalah pertama kalinya produsen Indonesia membuat ChromeBook untuk Indonesia,” kata Randy dalam acara "Google for Education" yang diadakan secara daring di Jakarta, Selasa, yang dikutip antara.
Ia mengatakan dirinya sangat mengapresiasi para produsen lokal yang telah antusias membantu memodernkan teknologi pendidikan secara nasional. Kegiatan produksi jutaan laptop tersebut dapat menjadi lapangan usaha baru, karena hanya dengan merekrut tenaga kerja baru dapat membantu produsen dalam mencapai target yang telah ditentukan.
"Berita bagus lainnya produsen lokal ini akan dapat merekrut ribuan tenaga kerja Indonesia, untuk membantu mereka memproduksi jutaan laptop selama tahun-tahun ke depan. Keenam produsen lokal ini juga berencana berpartner dengan sekolah kejuruan untuk membantu mencapai target ambisius mereka," kata dia.
Direktur Jenderal Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan pengembangan laptop tersebut untuk menunjang pembelajaran secara daring.
“Layanan pendidikan yang semula dilakukan secara luring, tiba-tiba berubah dengan cepat menggunakan pembelajaran jarak daring dan digital. Oleh karena itu diperlukan sinergi yang kuat dari para pemangku kepentingan di dunia pendidikan,” katanya.
Menurut Wikan, ChromeBook dapat menjadi solusi untuk membantu guru, siswa dan khususnya masyarakat untuk mengadaptasi pembelajaran di era pandemi COVID-19.
Ada enam produsen komputer lokal Indonesia ikut memproduksi laptop yang akan diluncurkan pada 2022 tersebut, di antaranya Advan, Axioo, Evercross, SPC, TSM Technology, dan Zyrex.
Selain itu, Wikan mengatakan akan melibatkan siswa-siswa SMK untuk berpartisipasi dalam memproduksi ChromeBook tersebut. Itu sebagai bentuk nyata dari link and match, antara pendidikan vokasi berbasis projek based learning dengan industri dan dunia kerja.
“Kita harapkan dapat melibatkan ribuan anak muda Indonesia sebagai sumber daya manusia dan tenaga kerja, khususnya dari siswa SMK. Nanti akan kita harapkan, untuk segera melihat siswa SMK dapat terlibat untuk mendapatkan manfaat dan keterampilan nyata yang dibutuhkan industri,” kata dia. (ant)
Load more