Cirebon, Jawa Barat – Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Cirebon, Jawa Barat, tak mencicipi Nasi yang terbungkus daun jati atau biasa dikenal dengan Nasi Jamblang. Kuliner daerah khas Cirebon yang melegenda sejak sertaus tahun lalu ini, telah menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal yang berkunjung ke Cirebon.
Sajian unik nasi jambalang ini cukup ikonik, karena nasi disajikan terbungkus daun jati. Bahkan, saat mengkonsumsinya pun langsung diatas daun jati.
Sebelum menjadi kuliner khas Cirebon yang sangat melegenda, menurut penerus generasi kelima Nasi Jamblang Cirebon, Raden Kusdiman, atau yang biasa dikenal Haji Emon, semula nasi jamblang adalah makanan para buruh pabrik. saat itu moyangnya, Haji Abdul Latief dan istri, Tan Piaw Lung, membagikan nasi jamblang gratis untuk sedekah ke kaum buruh.
"Tahun 1847 dan 1883 kan di sini ada proyek pembangunan Pabrik Gula Gempol dan Pabrik Spiritus Palimanan, juga stasiun kereta, eyang buyut kami lalu bersedakh kepada para pekerja tersebut dengan membagikan nasi." kata Kusdiman, Kamis (18/8) di Cirebon.
Menurut pria yang dikenal dengan panggilan Haji Emon ini, eyang buyut Mereka adalah salah satu orang terpandang di daerah tersebut dan dikenal sebagai pengusaha pribumi yang sukses.
"Moyang kami pengusaha pribumi yang sukses saat itu. Tan Piaw Lung adalah nama Tionghoa nenek moyang kami, sebelum jadi mualaf dan berganti nama jadi Mbah Pulung. Mereka membagikan nasi jamblang dengan lauk secukupnya sebagai sedekah," ujar Emon.
Saat membagikan nasi, lanjut Emon, eyang buyutnya membungkus nasi tersebut dengan daun jati, karena pada masa lalu, masyarakat belum mengenal kertas nasi, styrofoam atau plastik seperti saat ini. Di kalangan masyarakat Desa Jamblang, daun jati dimanfaatkan sebagai pembungkus nasi.
Load more