Sleman, DIY - Warga dusun Pundong, Tirtoadi, Mlati, Sleman mendadak jadi miliarder baru, setelah menerima uang ganti rugi pembangunan jalan tol Yogya-Bawen. Mereka menerima uang ganti rugi dan kompensasi hingga Rp. 12,5 Miliar.
Salah satu warga yang mendadak kaya raya adalah Sumianto (51). Ia menerima uang ganti rugi sekitar Rp. 2,4 Miliar, dari pembebasan lahan seluas 500 meter.
Sumianto mengaku, uang tersebut digunakan untuk membeli tanah pengganti, motor, barang elektronik, hingga mobil. Tak tanggung-tanggung, 3 mobil sekaligus ia borong, yakni Honda Jazz, Mitsubishi Expander dan mobil bak terbuka.
"Dapat 2,4 Miliar, uangnya buat kembali beli tanah lagi, laptop, motor, mobil 3," ucapnya saat ditemui di rumahnya Dusun Pundong III, Kamis (2/9).
Menurut Sumianto, ia membeli 3 mobil sekaligus karena didorong permintaan anak. Salah satu anaknya minta dibelikan mobil baru karena baru saja diterima kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
"Anak masuk kuliah diterima di UNY sebagai hadiah, yang satunya buat usaha dekor sama dagang sayur, yang satunya lagi daripada anak meri (iri hati) belikan satu," jelasnya.
Meski senang karena bisa membeli 3 mobil sekaligus, Sumianto juga sempat merasa sedih lantaran kehilangan rumah warisan.
Sementara itu, Kepala Dukuh Pundong III Pekik Basuki berharap warga yang menjadi miliarder baru bisa menggunakan uangnya dengan bijak. Terlebih uang ganti rugi tol ini berasal dari tanah dan bangunan warisan orangtua.
"Kami berharap warga karena menerima ganti rugi tol ini kan dari tanah warisan maka digunakan yang bijak karena warisan ini kan turun temurun dari adat, diturunkan lagi ke anak cucu kita, jadi mohon pada warga digunakan yang tepat," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Kustini mewanti-wanti warganya untuk tidak boros dan bergaya hidup konsumtif setelah menjadi orang kaya baru.
"Tentunya akan ada warga yang memiliki uang banyak. Kami berpesan gunakan itu sebaik-sebaiknya. Jangan boros," kata Kustini.
"Kalau ada uang yang sisa, bisa membuka usaha baru. Entah membuat UMKM, warung makan, atau toko. Harapan saya uang ganti untung digunakan untuk hal-hal yang produktif dari pada konsumtif," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/afr)
Load more