Permainan kaulinan budak buhun ini digelar setiap pekan dan gratis. Penyelenggara berharap warga terutama anak-anak bisa melepas ketergantungannya terhadap gawai seperti handphone dan komputer.
Selain mencoba melepas ketergantungan terhadap gadget, pagelaran kaulinan budak ini juga sebagai upaya melestarikan budaya warisan nenek moyang.
“Jangankan anak-anak sekarang, orang tua saat ini juga sudah banyak yang lupa cara bermain kaulinan budak buhun, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya ini,” tandas Ervan.
Rencananya, tokoh masyarakat setempat akan menggelar tradisi budaya lainnya seperti alimpaido yakni miniatur beragam perlombaan ala Olimpiade dengan peserta anak-anak SD, SMP, dan SMA. Alimpaido merupakan perlombaan tradisional seperti galah asin, gatrik, gobak sodor dan ucing sumput. (aditya/afr)
Load more