Manggarai Timur, NTT- Lautan utara Flores tampak biru pekat di siang hari. Panorama aduhai membuai nitra ketika menjejak aspal yang melintasi perbukitan gersang tepi pantai utara Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Memakan waktu empat jam dari kota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, perjalanan mengikuti rute jalan pantai utara Manggarai Timur memang melelahkan. Hati-hati berkendara di sini sebab jalurnya banyak tikungan tajam serta tanjakan.
Namun di ujung tujuan, rasa letih serentak sirna oleh panorama danau penuh teratai tersembul di dasar perbukitan hijau sisi utara Kelurahan Pota, Kecamatan Sambi Rampas.
Teratai dengan nama latin Victoria amazonica ini punya warna khas bunga yakni pinkish atau campuran warna merah muda dan putih. Teratai raksasa ini berbunga selama April hingga akhir Mei.
Setelah bulan Mei, masih ditemukan banyak tersisa bunga dan bonggol berisi bijian-bijian mirip kacang tanah yang enak dimakan.
Dalam bahasa lokal, danau teratai ini disebut Rana Tonjong. Rana berarti danau, sedangkan Tonjong sebagai personifikasi biji bunga yang oleh warga lokal diyakini sebagai obat sakit lambung.
Teratai raksasa ini tumbuh memenuhi danau lotus (Nelumbo nucifera) seluas hampir 3,5 hektare yang dibatasi hamparan sawah di bagian hilir.
Rana Tonjong merupakan jenis danau tapal kuda atau oksbow lake, di mana air akan surut pada musim kering. Air akan kembali lagi karena areal persawahan di sekitar objek ini merupakan wilayah tadah hujan.
Danau Tonjong atau Rana Tonjong terletak di Desa Golo Nanga Baling, Kecamatan Sambi Rampas. Jarak dari Ruteng Ibukota Kabupaten Manggarai lebih kurang 107 Km.
Tak seperti lotus kebanyakan yang menjalar di permukaan air, lotus di Rana Tonjong tumbuh tegak dengan tinggi batang mencapai 2 sampai 3 meter, berdaun lebar hingga 45 sentimeter dan lebar bunga mencapai 25 sentimeter.
Tonjong disebut juga lotus raksasa. Bunga lotus Rana Tonjong memiliki mahkota berwarna merah muda dan keputih-putihan, sedangkan sari dan putiknya berwarna kuning keemasan.
Arsyad, Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas Pariwisata Manggarai Timur yang ditugaskan menjaga destinasi Lotus Rana Tonjong mengatakan, Rana Tonjong sebagai danau lotus terbesar kedua setelah Provinsi Mandi, India Utara.
“Dalam literatur danau teratai Rana Tonjong adalah lotus raksasa kedua setelah India. Ini satu-satunya di Indonesia,” kata Arsyad ketika berbincang dengan tvonenews belum lama ini.
Dia juga mengatakan, keunikan lain lotus di Rana Tonjong yakni sifatnya yang endemik.
“Sifat tanaman ini endemik, jika ditanam di luar wilayah ini, tonjong tidak bisa hidup. Lotus ini sudah diteliti oleh seorang profesor dari Jerman pada 1990-an,” ujarnya di pinggir danau lotus.
Mulai Dibangun Fasilitas Wisata
Karena sudah terkenal dan banyak kunjungan, maka Rana Tonjong telah ditetapkan sebagai destinasi pengembangan baru di Manggarai Timur.
Untuk mendukung program pengembangan destinasi, Rana Tonjong mulai dipersolek. Pada tahun 2019 Dinas Pariwisata Manggarai Timur membangun beberapa infrastruktur yang dibutuhkan pengunjung.
“Sekarang sudah bagus, sudah mulai dibangun fasilitas pendukung destinasi seperi view point, jalan setapak, bak penampung air, serta kamar mandi,” ungkap Arsyad.
Tahun 2015, lokasi ini sudah resmi menjadi milik pemerintah setelah dilakukan pembebasan lahan seluas 4 hektare.
Menurut Arsyad, selama masa pandemi Covid-19, tempat ini paling banyak didatangi muda-mudi dan pasangan keluarga muda. Sementara kunjungan wisatawan mancanegara nihil sejak awal tahun 2020.
Selama berada di sini, Anda tidak saja terpesona. Indahnya kepingan surga di bawah langit Manggarai Timur ini membuat pengunjung tidak buru-buru pulang karena harus mengambil gambar banyak-banyak.
Meski bisa menyaksikan bunga teratai mekar setiap saat, tetapi waktu yang tepat untuk menyaksikan permukaan danau dipenuhi bunga yang mekar bersamaan adalah setiap awal bulan April.
“Keunikan lainnya, biji-bijian dari dalam bonggol bisa dimakan,rasanya seperti kacang tanah. Kita di sini makan itu sebagai obat sakit lambung,” tutup Arsyad. (Jo Kenaru/act)
Load more