Sebelum terjadi pandemi Covid-19, kunjungan turis baik domestik maupun mancanegara mengalir ke Wa Rebo. Tapi setelah virus Corona menghantam pariwisata global, kunjungan ke Wae Rebo terhenti. Sekretaris Pelestarian Budaya Wae Rebo (LPBW), Kasius Manje menuturkan, kunjungan turis ke Wae Rebo mulai mengendor sejak Februari 2020.
"Kalau tahun 2019 jumlah kunjungan 1.610 orang, tapi pada tahun 2020 wisatawan mulai sepi. Selanjutnya pariwisata Wae Rebo seperti mati suri. Dalam data kita hanya 200 orang yang datang ke Wae Rebo tahun 2020," kata Kasius saat dihubungi Sabtu (18/9).
Kasius menambahkan angka kunjungan tahun 2021 belum direkap.
"Baru ada lagi kunjungan sekarang. Untuk tahun 2021 belum direkap ya paling kemarin itu ada beberapa saja," tambah Kasius.
Selama tak ada kunjungan wisatawan, sebagian besar warga Wae Rebo turun gunung menetap sementara di kampung Kombo di Denge. Kombo adalah kampung kedua warga Wae Rebo. Di kampung ini mereka mengerjakan sawah serta menyekolahkan anak-anak.
"Karena tak ada lagi aktivitas melayani tamu, warga Wae Rebo pada ke Kombo untuk kembali bertani dan mengerjakan sawah. Bagaimana pun bertani adalah kerja pokok orang Wae Rebo," ungkapnya.
Mulai ada turis
Load more