“Maksimal hasilnya saat itu 2 kilogram, kalau dirupiahkan hanya Rp2000,” ujarnya.
Kesulitan hidupnya semakin bertambah ketika orang tua laki-laki jatuh sakit dan ibunya memutuskan pisah. Namun, kala itu Yoan lebih memilih tinggal bersama ayahnya agar bisa membantu merawat sang ayah yang kondisinya sering sakit-sakitan.
Kepahitan hidup Yoan semakin bertambah, ketika teman-teman sekolahnya nekat mem-bully-nya. Hampir setiap hari dia harus menerima cemoohan dari teman-teman di sekolah.
”Mereka bully saya, karena kedua orang tua saya pisah, terutama pada saat ayah jatuh sakit,” imbuhnya.
Namun, Yoan tidak pernah berkecil hati. Bahkan, sikap yang diterimanya tersebut menjadi modal agar bisa lebih baik daripada orang yang membullynya.
”Kalau Sekarang ketemu, saya perlakukan mereka dengan baik. Itukan masa anak-anak,” tutur Yoan.
Load more