Cirebon, Jawa Barat - Nelayan Samadikun, Kampung Baru, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon menggelar nadran, Sabtu (25/9). Nadran menjadi upacara adat yang sampai saat ini terus dilestarikan oleh nelayan.
Meski di masa pandemi, pesta laut atau nadran tersebut digelar secara sederhana dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Tampak masyarakat dan nelayan setempat sangat antusias mengikuti kegiatan nadran ini.
Ancak (sesajen) berisi sayur mayur dan kepala kambing sebelum dilarung ke tengah laut, dilakukan ritual doa-doa oleh juru kunci atau Kabayan. Selanjutnya ancak digotong bersama oleh nelayan menuju ke atas perahu nelayan.
Kemudian perahu yang membawa ancak menuju ke tengah laut Cirebon diikuti sedikitnya 10 perahu nelayan lainnya. Adapun lokasi pelarungan ancak sejauh 2 mil atau 3,2 kilometer dari muara Sungai Kedung Pane, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Usai ancak dilarung ke laut Cirebon, para nelayan melakukan doa bersama dipimpin Kabayan di tengah laut.
"Untuk tahun ini, sesajen kami menyajikan kepala kambing. Tahun-tahun sebelumnya kami sajikan kepala kerbau. Karena saat ini harga kerbau mahal jadi diganti kepala kambing. Selain itu, di ancak ini kita juga sajikan berbagai macam sayur mayur, buah-buahan, berbagai jenis bubur dan makan jajanan ringan," ujar R Sugianto
Sementara itu, Sofyan selaku ketua Rukun Nelayan (RN) Samadikun mengatakan, melalui sedekah laut sebagai wujud sukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nelayan tetap bisa mendapat hasil ikan tangkapan yang melimpah dan diberikan keselamatan kerja di laut.
"Dengan hasil tangkapan yang meningkat, sehingga bisa terus menyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk pembangunan Kota Cirebon," katanya.
Sementara itu, dalam rangka memelihara tradisi atau kearifan lokal masyarakat setempat dengan harapan hasil tangkapan ikan meningkat serta kesejahteraan meningkat. (Erfan Septyawan/act)
Load more