LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi - RJP - resusitasi jantung paru
Sumber :
  • ANTARA/Pixabay/pri

Ini Pertolongan Pertama Saat Henti Jantung

Tak perlu panik jika melihat orang yang tiba-tiba tak sadarkan diri akibat henti jantung, karena orang awam pun bisa memberikan pertolongan.

Sabtu, 25 September 2021 - 17:39 WIB

Jakarta - Tak perlu panik jika melihat orang yang tiba-tiba tak sadarkan diri akibat henti jantung, karena orang awam pun bisa memberikan pertolongan, kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Universitas Indonesia, dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K).

Dalam webinar "Selamatkan Nyawa dengan Teknik Resusitasi yang Tepat", Sabtu, dr. Radityo mengatakan bahwa semua orang dapat melakukan Bantuan Hidup Jantung Dasar (BHJD) sebagai tindakan penyelamatan nyawa setelah terjadi henti jantung.

"Kematian akibat penyakit jantung penyebab utamanya adalah henti jantung mendadak. Ternyata, henti jantung ini kalau ditolong dalam rentang waktu lima menit, keberhasilannya bisa baik," kata dr. Radityo.

BHJD merupakan gabungan dari pengamatan dan tindakan yang tidak terputus. Komponen yang harus dikuasai dalam melakukan oleh penolong adalah menilai keadaan pasien, kompresi dada yang baik, penggunaan alat defibrilasi otomatis (AED), dan penilaian pergerakan dada serta pemberian bantuan nafas yang baik.

Adapun tahapan BHJD secara umum adalah memastikan lingkungan sekitar aman, mengecek respon pasien, mengaktifkan sistem emergensi, chest compression (kompresi dada), airway (jalan nafas), dan breathing (pernafasan).

"Sebelum menolong, pastikan lingkungannya aman untuk melakukan resusitasi. Misalnya, kalau pasien di tengah jalan ya ke pinggirkan dulu, atau kalau dia kesetrum ya sumber listriknya dimatikan dulu," jelas dr. Radityo.

"Lalu kenapa harus kompresi dada sebelum airway? Karena pada henti jantung, tekanan rata-rata oksigen dalam arteri umumnya masih baik, sehingga pemberian oksigen pada henti jantung tidak terlalu penting," lanjutnya.

Namun di masa pandemi ini, dr. Radityo mengingatkan bahwa dalam BHJD, penolong hanya dapat melakukan tahap kompresi dada dan tidak boleh melakukan airway dan breathing sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19.

Selanjutnya, dr. Radityo mengatakan ada sedikit perbedaan dalam melakukan BHJD untuk bayi, anak-anak, orang dewasa, ibu hamil, dan pasien dengan kondisi khusus.

dr. Radityo mengatakan, BHJD terhadap orang dewasa dapat dilakukan jika terdapat indikasi henti jantung, henti nafas, dan korban tidak sadarkan diri.

Pertama, cek respon dengan lakukan tepukan pada bahu pasien sambil memanggil. Jika tidak ada respon, cari bantuan atau menelepon ambulans.

Selanjutnya, lakukan kompresi dada. Teknik kompresi dada adalah dengan membaringkan pasien di alas yang keras. Kemudian tekan di setengah bagian bawah tulang dada dengan kecepatan 100 hingga 120 kali per menit dan kedalaman 5 hingga 6 sentimeter.

Saat melakukan kompresi dada, posisi tangan penolong harus lurus. Satu tangan ditempel dengan dada pasien sementara tangan yang lain berada di bagian atas. Pastikan kedua siku lurus.

Setelah kompresi dilakukan sebanyak 30 kali, langkah selanjutnya adalah airway dengan mengangkat kepala secara perlahan. Satu tangan mengangkat dagu dan tangan lainnya mendorong dahi.

Langkah berikutnya adalah breathing. Berikan bantuan nafas sampai dada mengembang selama satu detik melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung, mulut ke sungkup, menggunakan alat kantung pernafasan.

dr. Radityo mengatakan, jika ada dua penolong, maka tiap penolong harus mengerti peranan masing-masing. Penolong yang melakukan kompresi dada memberikan pedoman yakni menghitung dengan suara yang kuat. Perputaran antar penolong dilakukan setiap lima siklus atau dua menit.

Penggunaan AED dikerjakan pada irama jantung penyebab henti jantung mendadak di luar rumah, yakni ventrikel fibrilasi. Semakin lama defibrilasi, keberhasilannya semakin berkurang.

"Ventrikel fibrilasi ini jika didiamkan saja akan berubah menjadi asistol, yaitu ritme jantung yang mengancam nyawa," ujar dr. Radityo.

Pada pasien yang mengalami hipotermia berat yakni suhu tubuh di bawah 30 derajat celcius, dr. Radityo mengatakan butuh waktu 30 hingga 45 detik untuk mengecek pernafasan dan nadi pasien.

Jika ada irama aritmia, dipertimbangkan untuk menunda defibrilasi dan meneruskan resusitasi sambil melakukan rewarming. Kemudian, hindari gerakan berlebihan untuk mencegah ventrikel fibrilasi dan pastikan posisi pasien harus horizontal untuk mencegah perburukan hipotermia.

Kepada korban tenggelam, penolong harus berhati-hati dengan risiko fraktur tulang belakang dan mengakibatkan paralisis. Selamatkan jalan nafas korban dan melakukan heimlich maneuver jika terdapat benda asing di mulut korban.

Sementara pada pasien henti jantung yang sedang hamil, dr. Radityo mengatakan, tubuh pasien harus dimiringkan sekitar 30 hingga 45 derajat untuk memposisikan rahim berada di sisi kiri.

Dalam melakukan resusitasi, dr. Radityo juga mengatakan pentingnya memposisikan pasien dengan posisi mantap, yaitu mengangkat tangan kiri pasien sedangkan tangan kanannya dimiringkan ke sebelah kiri. Tujuannya, bila pasien muntah maka muntahannya dapat keluar dan tidak akan masuk ke saluran pernafasan.

Bantuan Henti Jantung Dasar pada Bayi dan Anak

dr. Radityo mengatakan, penyebab henti jantung pada bayi dan anak berbeda dengan orang dewasa. Jika pada orang dewasa, henti jantung disebabkan karena penyakit jantung, sedangkan pada bayi umumnya disebabkan karena kurangnya oksigen. Resusitasi pada bayi dan anak dapat dilakukan jika laju nadi kurang dari 60 kali per menit.

"Pada anak, lokasi resusitasi ada di tulang dada juga di setengah bagian bawah. Tekan kuat 100 hingga 120 kali per menit, tapi kedalamannya hanya sampai lima sentimeter saja," jelasnya.

Langkah-langkah selanjutnya, kata dr. Radityo, sama seperti BHJD pada orang dewasa yakni pengecekan kesadaran, kompresi dada, airway dan breathing.

Pada anak usia 1 sampai 8 tahun, dr. Radityo mengatakan harus dilakukan kompresi dada dengan meletakkan satu tumit tangan di tengah bawah dada, hindarkan jari-jari pada tulang iga, dan tekan sedalam 4 sampai 5 sentimeter kemudian lepaskan. Setelah itu, buka jalan nafas.

Sedangkan pada bayi, kompresi dada dilakukan dengan meletakkan dua jari pada setengah bawah sternum dengan jarak satu jari berada di bawah garis intermammaria. Kemudian, tekan sedalam 4 sampai 5 sentimeter dan angkat tanpa melepas jari dari sternum. Selanjutnya, buka jalan nafas.

Saat menggendong bayi, lengan penolong harus menahan perut dan dada bayi dengan kepala bayi terletak lebih rendah untuk mencegah tersedak. Usahakan tidak menutup mulut dan hidung bayi.

Resusitasi dapat dihentikan jika penolong sudah memberikan pertolongan secara optimal, penolong sudah mempertimbangkan apakah pasien terpapar bahan beracun atau overdosis, kejadian henti jantung tidak disaksikan penolong, dan asistol yang menetap terekam selama sepuluh menit atau lebih.

Pemberian BHJD, kata dr, Radityo, dapat menimbulkan kemungkinan komplikasi seperti aspirasi regurgitasi, fraktur tulang iga dan tulang dada, pneumotoraks (tulang iga menusuk paru sehingga paru pecah), dan laserasi hati dan limpa.

"Tapi tidak usah takut karena komplikasi seperti ini jarang terjadi. Justru dengan dilakukannya resusitasi, Anda sudah menolong dan ini lebih baik daripada Anda tidak melakukan apa-apa," pungkas dr. Radityo. (ant/mii)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Seketika Lemak Rontok Kolesterol Turun, Cukup 15 Menit saat Lapar Lakukan Ini Kata dr Zaidul Akbar, Jangan...

Seketika Lemak Rontok Kolesterol Turun, Cukup 15 Menit saat Lapar Lakukan Ini Kata dr Zaidul Akbar, Jangan...

Ternyata lemak dan kolesterol bisa dengan mudah hilang dengan cara ini, dr Zaidul Akbar ungkap cara agar lemak rontok dan kadar kolesterol tubuh turun drastis.
Pelatih Striker Timnas Indonesia Blak-blakan Bicara Jujur Soal Kualitas Liga 1, Tangan Kanan Shin Tae-yong sampai Bilang Begini

Pelatih Striker Timnas Indonesia Blak-blakan Bicara Jujur Soal Kualitas Liga 1, Tangan Kanan Shin Tae-yong sampai Bilang Begini

Pelatih striker Timnas Indonesia, Yeom Ki-hun memberikan penilaiannya secara jujur soal kualitas Liga 1 yang selama ini dianggap belum terlalu baik.
Takjub, Pelatih Arab Saudi Herve Renard Putuskan Mualaf karena Terinspirasi Perlawanan Palestina kepada Israel, Buktikan Sosok yang Cinta Islam

Takjub, Pelatih Arab Saudi Herve Renard Putuskan Mualaf karena Terinspirasi Perlawanan Palestina kepada Israel, Buktikan Sosok yang Cinta Islam

Pelatih Arab Saudi ini, sosok yang familiar dikalangan pecinta sepak bola karena memiliki rekam digital menarik dalam proses hijrahnya. Herve Renard Patrice ...
Sering Berpuasa Apakah Maag dan Asam Lambung Bisa Kumat? dr Zaidul Akbar Bilang Justru Kalau Curiga…

Sering Berpuasa Apakah Maag dan Asam Lambung Bisa Kumat? dr Zaidul Akbar Bilang Justru Kalau Curiga…

Penyakit maag dan asam lambung sering kambuh, ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan atau secara sengaja menahan lapar. Namun, bila sering puasa maka...
Tiba di Jepang, Timnas Indonesia U-20 Mulai Pemusatan Latihan Piala Asia U-20 2025

Tiba di Jepang, Timnas Indonesia U-20 Mulai Pemusatan Latihan Piala Asia U-20 2025

Kedatangan Timnas Indonesia U-20 asuhan Indra Sjafri ini untuk pemusatan latihan alias training camp (TC) persiapan Piala Asia U-20 2025. 
Anggota TKN Prabowo-Gibran David Herson Ditunjuk jadi Komisaris BUMN Wika Reality

Anggota TKN Prabowo-Gibran David Herson Ditunjuk jadi Komisaris BUMN Wika Reality

Anggota TKN Prabowo-Gibran David Herson diangkat menjadi komisaris di PT Wika Realty. 
Trending
Shin Tae-yong Dihujani Kabar Baik Secara Beruntun Jelang Laga Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi, Apa Saja?

Shin Tae-yong Dihujani Kabar Baik Secara Beruntun Jelang Laga Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi, Apa Saja?

Shin Tae-yong dihujani kabar gembira dari Kevin Diks dan Mees Hilgers jelang pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Jepang dan Arab Saudi
Berharap Disambut Baik Fans Garuda di SUGBK, Suporter Timnas Jepang: Kami Ingin...

Berharap Disambut Baik Fans Garuda di SUGBK, Suporter Timnas Jepang: Kami Ingin...

Timnas Indonesia akan menjamu Jepang pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan kedua tim dijadwalkan saling berhadapan pada Jumat  15 November 2024.
Coach Justin Tegas Sebut Permintaan PSSI Tak Masuk Akal, Minta Timnas Indonesia Ingat Hal Penting Ini dari Skuad Samurai Biru: Pemain Jepang Itu...

Coach Justin Tegas Sebut Permintaan PSSI Tak Masuk Akal, Minta Timnas Indonesia Ingat Hal Penting Ini dari Skuad Samurai Biru: Pemain Jepang Itu...

Coach Justin blak-blakan bilang permintaan PSSI tak masuk akal perihal Timnas Indonesia menang lawan Jepang. Minta berkaca diri dari pemain Samurai Biru yang...
Media Vietnam Sudah Tahu AFC dan FIFA Tak akan Biarkan Striker Ganas Ini Bantu Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

Media Vietnam Sudah Tahu AFC dan FIFA Tak akan Biarkan Striker Ganas Ini Bantu Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

Menurut media Vietnam, striker ganas ini tak akan bisa membela Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong untuk lolos ke Piala Dunia 2026 dan AFF 2024, ada apa?
Setelah Kevin Diks, PSSI Langsung Beri Bocoran soal Proses Naturalisasi Calon Striker Timnas Indonesia Selanjutnya: Siapa Dia?

Setelah Kevin Diks, PSSI Langsung Beri Bocoran soal Proses Naturalisasi Calon Striker Timnas Indonesia Selanjutnya: Siapa Dia?

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi angkat bicara terkait proses naturalisasi selanjutnya untuk calon pemain berposisi penyerang Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong Akhirnya Putuskan Coret Mees Hilgers dari Timnas Indonesia karena Alami Cedera? Sumardji: Tadi Saya Tanya ke...

Shin Tae-yong Akhirnya Putuskan Coret Mees Hilgers dari Timnas Indonesia karena Alami Cedera? Sumardji: Tadi Saya Tanya ke...

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji bicara kemungkinan Mees Hilgers dicoret Shin Tae-yong jelang laga Kualifikasi Piala DUnia 2026 Lwan Jepang dan Arab Saudi.
Top 3 Bola: Striker Brasil Bersedia Dinaturalisasi, Daftar Pemain untuk Piala AFF 2024 Full Liga 1, hingga Jawaban Menohok PSSI kepada DPR

Top 3 Bola: Striker Brasil Bersedia Dinaturalisasi, Daftar Pemain untuk Piala AFF 2024 Full Liga 1, hingga Jawaban Menohok PSSI kepada DPR

Rangkaian tiga berita bola terpopuler di tvOnenews.com sepanjang Senin, 4 November 2024.
Selengkapnya
Viral