“Selain huruf Hiragana dan Katakana, para siswa juga dituntut untuk belajar huruf Kanji. Tapi siswa SMP tidak perlu dituntut untuk sampai menguasai huruf Kanji, cukup memiliki pemahaman bahwa huruf Kanji merupakan komponen penting dalam pembelajaran bahasa Jepang,” jelas Joko.
“Jika para siswa memahami hal itu, maka mereka akan termotivasi untuk mempelajari huruf Kanji lebih lanjut,” imbuhnya.
Pendampingan pengajaran huruf Jepang dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Pada akhir kegiatan, para siswa juga mencoba melakukan Shuuji salah satu budaya tulis menulis huruf Kanji.
Para siswa terpantau begitu antusias ketika menuliskan huruf Kanji dengan tinta dan kuas pada selembar kertas putih.
“Wah, seru dan ternyata tidak semudah yang saya sangka. Perlu konsentrasi dan ketenangan, tapi sangat asyik!,” kata salah satu siswa kelas 9A SMP LABSCHOOL UNESA 3.
Load more