Di era keterbukaan ekonomi penguasaan bahasa asing menjadi hal yang wajib. Selain bahasa Inggris, ada sejumlah bahasa asing populer yang dipelajari oleh masyarakat Indonesia.
Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang digemari di Indonesia. Hal itu terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh The Japan Foundation setiap lima tahun sekali.
Pada tahun 2018 Indonesia memiliki pembelajar bahasa Jepang terbanyak nomor dua di dunia setelah China.
Wujud nyata dari data penelitian tersebut dapat dilihat dari suburnya lembaga pengajaran bahasa Jepang di Indonesia, baik secara formal maupun non formal.
Di lingkungan pendidikan formal, tak sedikit sekolah yang mengajarkan mata pelajaran bahasa Jepang, salah satunya adalah SMP LABSCHOOL UNESA 3 Surabaya.
Siti Istiaroh, S. Pd, pengajar mapel Bahasa Jepang di SMP LABSCHOOL UNESA 3, menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Jepang di tempatnya berbeda dengan yang dilaksanakan di tingkat SMA atau sederajat.
Mulai dari level kompetensi, sumber belajar, maupun metodologi pembelajaran. Siti berharap ada forum diskusi guru mapel bahasa Jepang setingkat SMP untuk bertukar pendapat guna mengatasi kendala pembelajaran yang dihadapinya.
Harapan Siti Istiaroh itu kemudian disampaikan kepada Joko Prasetyo, M. Pd dosen jurusan Bahasa dan Sastra Jepang Universitas Negeri Surabaya. Kedua belah pihak kemudian bersepakat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jepang di SMP LABSCHOOL UNESA 3 lewat pelatihan yang komprehensif mulai bulan Agustus hingga Oktober 2022.
“Saya memiliki harapan besar, bahwa siswa-siswa kami tidak hanya belajar bahasa Jepang saja, tapi juga memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan orang Jepang dan bahkan bisa ke Jepang untuk belajar atau kegiatan lainnya,” kata Dian Hijrah Saputra, S.Pd., M. M, kepala sekolah SMP LABSCHOOL UNESA 3.
Kegiatan pendampingan utama difokuskan untuk para siswa tentang penguasaan tiga jenis huruf Jepang yang menjadi salah satu kendala bagi para siswa.
“Selain huruf Hiragana dan Katakana, para siswa juga dituntut untuk belajar huruf Kanji. Tapi siswa SMP tidak perlu dituntut untuk sampai menguasai huruf Kanji, cukup memiliki pemahaman bahwa huruf Kanji merupakan komponen penting dalam pembelajaran bahasa Jepang,” jelas Joko.
“Jika para siswa memahami hal itu, maka mereka akan termotivasi untuk mempelajari huruf Kanji lebih lanjut,” imbuhnya.
Pendampingan pengajaran huruf Jepang dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Pada akhir kegiatan, para siswa juga mencoba melakukan Shuuji salah satu budaya tulis menulis huruf Kanji.
Para siswa terpantau begitu antusias ketika menuliskan huruf Kanji dengan tinta dan kuas pada selembar kertas putih.
“Wah, seru dan ternyata tidak semudah yang saya sangka. Perlu konsentrasi dan ketenangan, tapi sangat asyik!,” kata salah satu siswa kelas 9A SMP LABSCHOOL UNESA 3.
Load more