Jakarta - Anggapan umum yang saat ini sering kita dengar tentang standard kecantikan yang sempurna adalah hidung mancung, pipi tirus, bibir seperti Ariel Tatum, dagu yang lancip, dan mata yang besar. Itulah yang menyebabkan cukup banyak orang yang memiliki keinginan untuk mempunyai wajah seperti aktris atau aktor favoritnya.
Sebelum Anda juga memutuskan untuk benar-benar menjalani operasi plastik, sebaiknya simak penjelasan mengenai efek samping operasi plastik dalam artikel ini.
Efek Samping Operasi Plastik
Hal yang membuat operasi plastik semakin populer saat ini salah satunya adalah karena adanya stigma tertentu tentang kecantikan. Stigma ini timbul karena cukup maraknya film-film tertentu dari luar negeri yang menampilkan kecantikan atau ketampanan artis dan aktor di dalamnya. Sehingga, tak jarang masyarakat yang mendambakan wajah layaknya bintang idola mereka.
Awalnya, masyarakat akan mencari tahu tentang produk fashion, kecantikan, serta produk perawatan kulit yang digunakan para idolanya.
Selanjutnya, masyarakat juga akhirnya memahami bahwa operasi plastik di Korea Selatan adalah suatu hal yang wajar dan tidak tabu.
Namun, seperti proses bedah yang lain, operasi plastik pun tentunya akan menimbulkan berbagai dampak dan efek samping yang tidak baik untuk tubuh dan kesehatan orang yang menjalankan proses tersebut. Adapun beberapa efek samping jangka panjang yang berpotensi dirasakan setelah menjalani operasi plastik yaitu:
Kerusakan Saraf, Otak dan lainnya
Memang tidak semua orang terkena efek samping ini, tetapi, efek samping jenis ini tetap tak boleh Anda sepelekan sebab membawa dampak yang berisiko besar dan berbahaya bagi kesehatan Anda.
Seperti tindakan bedah lainnya, proses ini akan diawali dengan suntikan anastesi. Tujuannya sendiri adalah membuat bagian yang akan dioperasi menjadi baal atau mati rasa.
Setiap suntikan anastesi tentunya memiliki efek samping bagi para pasien, antara lain kerusakan otak, lumpuh sementara, kerusakan pada bagian saraf, serangan jantung, penyempitan saluran nafas dan lainnya tergantung pada reaksi tubuh setiap pasien.
Kemunculan Reaksi Tubuh yang Baru
Maksud dari reaksi tubuh disini tentunya bukan dalam konteks baik dimana kulit yang tadinya sehat tanpa sakit apa apa, harus digunting dan dipaksa ditempel lagi.
Tentunya hal ini akan meninggalkan reaksi baru dari tubuh akibat efek dari operasi yang dilakukan seperti bintik atau bekas operasi yang tidak akan hilang bahkan dalam jangka waktu yang lama.
Contoh lainnya, jika operasi plastik yang dijalani juga dengan memasukkan tambahan silikon ke dalam tubuh seperti operasi payudara, maka hal ini berisiko akan terjadi penolakan dari tubuh dan terciptanya jaringan granuloma.
Efek samping dari hal ini adalah tubuh menjadi bengkak dan kemerahan pada beberapa bagian saja. Reaksi ini baru akan Anda rasakan setelah beberapa tahun sesudah menjalani operasi plastik
Sindrom Body Dysmorphic Disorder
Efek samping ini merupakan sindrom atau kondisi psikologi dan kejiwaan dimana pasien yang sudah pernah melakukan operasi plastik akan merasa bahwa bagian tubuhnya yang lain ternyata juga tidak sempurna dan memerlukan operasi plastik tambahan. Setelah operasi kedua, akan muncul lagi operasi ketiga, keempat, dan seterusnya.
Hal ini pada dasarnya hanyalah penyimpangan persepsi para pasien operasi plastik yang merasa tidak akan puas hanya dengan proses operasi plastik satu kali saja. Dalam hal ini, pasien akan ketagihan untuk terus merombak bentuk dan rupa wajah mereka.
Paling parahnya, sindrom ini juga akan menyebabkan gangguan anoreksia dan bulimia.
Bagi Anda yang memiliki niat untuk merombak bentuk wajah, sebaiknya pikir ulang lagi keinginan Anda jika tidak ingin merasakan efek samping operasi plastik. Semoga informasi ini bermanfaat. (ebs)
Load more