Salatiga, Jawa Tengah - Kota Salatiga dinyatakan lolos seleksi nasional dan mewakili Indonesia sebagai Kota Kreatif Dunia bidang Gastronomi di Unesco Creative City Network (UCCN). Gastronomi atau tata boga adalah seni menyiapkan hidangan yang lezat-lezat.
Penilaian Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi Dunia saat ini sudah pada tahap penilaian oleh UNESCO beserta tim dari kota-kota gastronomi UCCN di China, Thailand, Jepang, Turki, dan lain sebagainya. Jika Salatiga ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia di bidang Gastronomi dengan pendekatan kuliner legendaris, maka dibutuhkan komitmen selama lima tahun ke depan.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyampaikan, awal persiapan Kota Salatiga mengikuti seleksi Kota Gastronomi hanya bermodalkan bondo nekat (bonek) dengan menggali potensi yang ada untuk mengikuti seleksi. Atas dukungan dan semangat semua pihak, akhirnya sepakat untuk melengkapi administrasi dan dokumen sebagai syarat mengikuti seleksi kota kreatif dunia yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh UNESCO.
"Saya menegaskan bahwa keikutsertaan Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO tidak hanya sekadar mengikuti saja. Lebih dari itu adalah multiplier effect pada lima hingga sepuluh tahun ke depan, atau bahkan untuk selama-lamanya. Sehingga akan memiliki nilai manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Salatiga maupun wisatawan yang hadir untuk menikmati kuliner yang ada di Kota Salatiga," ujarnya Sabtu (9/10).
Dengan keikutsertaan Salatiga sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO diharapkan bisa membawa dampak positif bagi masyarakat, terutamanya dalam pertumbuhan ekonomi kreatif di Salatiga.
“Mudah-mudahan dari keikutsertaan Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO ini akan membawa dampak positif bagi Kota Salatiga sehingga mmbawa manfaat dan kesejahteraan kesejahteraan bagi para pelaku usaha, masyarakat Salatiga, maupun wisatawan yang hadir untuk menikmati kuliner yang ada di Kota Salatiga, khususnya yang unik, yang mungkin dulu tidak diperhitungkan tapi sekarang menjadi tujuan bagi penikmat makanan dari Salatiga sendiri maupun dari luar kota,” terang Yuliyanto.
Kunjungan Ravita Datau selaku Ketua Indonesia Gastronomy Network ke Kota Salatiga, tak lepas dari informasi yang dia terima bahwa Kota Salatiga siap dan pantas untuk menjadi Kota Kreatif Gastronomi Heritage UNESCO. Hal itu yang kemudian membuatnya terpanggil untuk membantu secara total dan Kota Salatiga harus jadi Kota Gastronomi Dunia.
Load more