Batu, Jawa Timur-Tanaman tabebuya, saat ini menjadi salah satu ikon baru di Kota Batu. Pohon peneduh ini, bunganya kembali bermekaran dan menghiasi jalan-jalan protokol di Kota Wisata. Bunga-bunga itu bermekaran, dengan warna yang berbeda-beda di setiap pohonnya. Ada yang berwarna putih, kuning, merah muda, dan magenta.Suasana Kota Batu pun, sekilas tampak seperti di Negeri Samurai, Jepang, yang banyak ditumbuhi bunga sakura. Kepala Dinas Lingkungan Kota Batu Aries Setiawan mengatakan, umumnya tanaman bernama latin handroanthus chrysotrichus itu mekar di musim kemarau.
"Mekarnya memang di musim panas. Sedangkan ketika musim hujan, bunganya mulai berkurang (gugur) dan berganti daun," kata Aries..
Menurut Aries, bunga tabebuya sebenarnya bisa bermekaran sepanjang tahun, karena pohon tersebut, pada prinsipnya mampu beradaptasi dengan segala kondisi cuaca. Namun puncak mekarnya bunga tabebuya ini, hanya terjadi pada saat musim kemarau.
"Oktober adalah puncak tabebuya bermekaran. Sekarang ini kan sudah mulai hujan, meskipun tidak sering ya. Tapi semakin banyak hujan, bunganya mulai berguguran, karena pada prinsipnya, bunga tabebuya ini lebih doyan di cuaca panas," terang Aries.
Ia menjelaskan, pohon yang berasal dari Brasil, Amerika Selatan, ini disebut memiliki ketahanan hidup yang tinggi.
"Pohonnya juga kuat. Selama ini insyaAllah kuat. Bisa tumbuh di jenis tanah apa pun, asalkan daerah tersebut daerah tropis," ujar Aries.
Kelebihan lain dari tabebuya, lanjut Aries adalah akarnya tidak merusak, sehingga tanaman ini, sangat cocok sebagai tanaman peneduh jalan yang rindang, tanpa merusak perumahan atau pertokoan. Dengan adanya tabebuya, justru kawasaan jalur pedestrian dan perkotaan jadi terlihat indah dan cantik. (Edi Cahyono/rey)
Load more