tvOnenews – Kanker kelenjar getah bening menjadi salah satu jenis kanker yang belakangan banyak dicari.
Diketahui, jenis kanker ini penah mendera salah satu aktor Indonesia, Aldi Taher. Menurut kabar yang beredar Aldi Taher pernah menderita kanker kelenjar getah bening stadium 2 pada tahun 2016.
Hal ini membuat Aldi Taher sempat vakum dari dunia hiburan dan fokus untuk menjalani pengobatan kemoterapi atau chemotherapy. Diketahui chemotherapy merupakan salah satu pengobatan kanker getah bening yang cukup efektif.
Dilansir dari kanal YouTube Kata Dokter, Rabu (2/11/2022), Spesialis penyakit dalam, Dokter Dewi Widyastuti ungkapkan, untuk cara mengatasi kanker kelenjar getah bening terdapat beberapa cara yang biasa dilakukan.
"Untuk mengatasi kanker kelenjar getah bening. Pertama tentukan terlebih dahulu stadiumnya agar bisa mengetahui arah pengobatannya, dengan melakukan pemeriksaan berupa biopsi pada benjolan,” kata Spesialis penyakit dalam, Dokter Dewi Widyastuti.
Setelah dilakukan biopsi, lanjut dia, dokter akan menentukan jenis sel kemudian dilakukan pengobatan.
“Pengobatannya bisa berupa radiotherapy, atau juga bisa dalam bentuk chemotherapy,” pungkasnya.
Selain itu, ia jelaskan kanker kelenjar getah bening adalah jenis penyakit berupa adanya pertumbuhan sel abnormal pada sistem limfatik, yaitu salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Nama lain dari kanker kelenjar getah bening adalah limfoma. Spesialis penyakit dalam itu juga katakan, apabila seorang mengalami kanker kelenjar getah bening akan ditandai dengan munculnya beberapa ciri diantaranya demam terus menerus, benjolan terasa nyeri dan cepat lelah.
“Awalnya kelenjar getah bening ini bisa ditemukan di mana saja di area sekitar kelenjar getah bening. Biasanya ada di leher, kemudian di selangkangan atau di area ketiak (aksilaris),” ujar Dokter Dewi,
Dia mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya sudah memiliki kelenjar getah bening yang ukurannya kurang dari 1 centimeter, sehingga apabila diraba tidak terlalu terasa.
“Untuk kondisi tertentu jika ukurannya semakin membesar, bisa diketahui dengan beberapa tanda lain, misalnya sesak napas, suara menjadi parau atau serak, terutama bagi pasien yang alami kelenjar getah bening di area leher,” ungkapnya.
Dokter Dewi mengatakan bahwa penyebab kanker kelenjar getah bening umumnya disebabkan karena faktor genetik. Selain itu faktor lingkungan seperti makanan dengan bahan pengawet berlebih, serta paparan radiasi juga dapat memperburuk kondisi.
“Untuk faktor lingkungan tidak dipengaruhi oleh polusi, namun lebih mengarah kepada paparan terhadap tubuh, biasanya makanan berbahan pengawet dan radiasi. Itu bisa menyebabkan suatu sel bertransformasi menjadi ganas,” ujarnya.
Dokter Dewi juga menyebutkan, yang membedakan antara kanker tiroid dan kanker kelenjar getah bening dapat diketahui dari lokasi kemunculan benjolan di area tubuh.
“Tiroid itu dia posisinya di tengah, nah untuk kelenjar getah bening biasanya mereka terjadi di lokasi samping, itu saja sebetulnya yang membedakan.” pungkasnya.
Berikut ini gejala kanker kelenjar getah bening yang perlu diwaspadai:
Demam sebenarnya adalah kondisi yang wajar dan cukup sering terjadi. Sayangnya, demam juga bisa menjadi salah satu tanda bahwa tubuh sedang terkena infeksi. Dilansir dari Hellosehat, demam bisa menjadi tanda awal adanya kanker getah bening atau limfoma dalam tubuh.
Hal ini terjadi ketika sel limfoma dapat menghasilkan zat kimia tertentu yang meningkatkan suhu tubuh. Tapi tenang, gejala kanker kelenjar getah bening ini punya ciri yang khas dan berbeda dari demam pada umumnya.
Biasanya demam sebagai ciri-ciri kanker kelenjar getah bening akan datang dan pergi secara terus menerus. Parahnya, demam ini dapat memicu penderitanya berkeringat pada malam hari saat tertidur.
Gejala kanker kelenjar getah bening lainnya adalah penurunan berat badan yang drastis tanpa alasan yang jelas. Jadi jangan bangga dulu jika berat badan turun drastis tapi tidak sedang melakukan diet. Pasalnya, hal ini juga bisa menjadi indikasi tumbuhnya limfoma yang agresif dalam tubuh.
Dikutip dari Hellosehat, penurunan berat badan terjadi karena sel limfoma atau kanker akan menghabiskan sumber energi di dalam tubuh. Biasanya seorang yang mengalami kanker kelenjar getah bening akan mengalami penurunan berat badan hingga lebih dari 10 persen dari total berat sebelumnya.
Jika kelenjar getah bening yang terkena kanker berada di area dada, maka gejalanya juga bisa meliputi batuk, sesak napas, dan nyeri di bagian dada. Gejala kanker kelenjar getah bening ini ternyata juga dialami oleh Aldi Taher.
Aktor tersebut mengaku sempat kesulitan bernapas ketika belum menjalani perawatan kanker kelenjar getah bening. Namun Aldi Taher mengaku sudah tidak merasakan keluhan tersebut setelah selesai kemoterapi.
Kelelahan sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi khususnya setelah melakukan aktivitas yang berat. Namun pada orang normal rasa lelah ini bisa menghilang setelah istirahat dan tidur yang cukup. Hal ini berbeda dengan penderita kanker kelenjar getah bening.
Rasa lelah yang muncul pada penderita kanker kelenjar getah bening umumnya tidak kunjung hilang. Meskipun sudah beristirahat dengan cukup namun rasa kelelahan ini masih terus muncul.
Rasa gatal di kulit bisa terjadi karena berbagai alasan, salah satunya kanker kelenjar getah bening. Umumnya, gejala satu ini bisa ditemukan pada kasus limfoma Hodgkin.
Dilansir dari Halodoc, munculnya rasa gatal ini terjadi karena zat kimia yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh, sebagai reaksi dari kanker. Zat satu ini dapat mengiritasi saraf di kulit, hingga menimbulkan rasa gatal.
Umumnya rasa gatal muncul di area kulit di sekitar kelenjar getah bening yang terkena sel kanker. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa rasa gatal ini bisa dirasakan di seluruh area tubuh.
Itulah 5 gejala kanker kelenjar getah bening yang harus diwaspadai. Jika muncul lebih satu gejala di atas sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Apalagi jika muncul benjolan di tubuh yang cenderung upnormal.
(Aag/Lsn)
Load more