Di sepanjang tubuh kita terdapat kelenjar getah bening, dan kita harus mewaspadainya bila ada gangguan pada kelenjar tersebut karena bisa berbahaya jika menjadi gejala adanya kanker.
Kanker kelenjar getah bening juga termasuk salah satu jenis kanker yang ganas dan menyerang sistem limfatik atau pertahanan tubuh.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik dari Primaya Hospital Tangerang, dr. Diah Ari Safitri, SpPD-KHOM, FINASIM menerangkan bahwa pada kanker darah, umumnya gejala yang sering timbul adalah lemas karena anemia, perdarahan karena jumlah trombosit rendah, atau infeksi karena sel darah putih yang kurang.
Namun pada kasus limfoma seringkali keluhan awal yang timbul adalah benjolah pada daerah kelenjar getah bening yang tidak nyeri.
“Kelenjar getah bening berada di seluruh tubuh kita dan bergabung dalam sistem limfatik bersama dengan tonsil, limpa dan timus,” ujar dr. Diah.
Limfoma akan mengenai sel-sel limfosit yang berada pada limfatik, dengan diagnosis yang dipengaruhi oleh keterlibatan jenis sel limfosit.
Pada Limfoma Hodgkin, terdapat sel Reed-Sternberg yang tidak ditemukan pada limfoma jenis yang lain.
“Penentuan tipe limfoma yang tepat sangatlah penting karena berkaitan dengan pilihan terapi yang akan diberikan. Ahli patologi dapat membedakan jenis limfoma berdasarkan pemeriksaan biopsi jaringan,” ujar dr.Diah.
Menurut Dokter Diah Safitri, stadium Limfoma dibagi menjadi 4 tahapan yaitu:
1. Stadium I jika hanya mengenai 1 area kelenjar getah bening
2. Stadium II jika mengenai 2 atau lebih area kelenjar getah bening pada sisi diafragma yang sama
3. Stadium III jika kanker terdapat pada kelenjar getah bening pada kedua sisi diafragma
4. Stadium IV jika kanker telah menyebar ke seluruh tubuh dan mengenai organ di luar kelenjar getah bening (hati, tulang, paru).
Menurut dr. Diah Ari Safitri, SpPD-KHOM, FINASIM terapi kanker atau pilihan pengobatan limfoma ditentukan berdasarkan faktor penyakit, penderita dan ketersediaan obat.
“Yang termasuk faktor penyakit misalnya adalah jenis dan subtipe limfoma, serta stadium limfoma. Faktor penderita meliputi umur, penyakit penyerta lain pada pasien misal jantung, diabetes, serta kondisi penderita secara umum. Sedangkan faktor terakhir adalah ketersediaan obat.” ucapnya.
Terapi pada limfoma ini dapat meliputi pengobatan tunggal atau kombinasi dengan radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi.
Load more