tvOnenews.com - Kanker kelenjar getah bening atau limfoma merupakan jenis kanker darah yang paling sering terjadi, baik pada usia tua ataupun anak muda.
Dilansir dari American Society of Hematology, menyebutkan bahwa sekitar setengah dari kasus kanker darah yang terjadi setiap tahun adalah limfoma atau kanker getah bening.
Kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah kanker yang menyerang sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi.
Waspada! Kebiasaan Buruk yang Tak Disadari dan Justru Bisa Bikin Anda Kena Kanker Kelenjar Getah Bening. Source: istockphoto.com
Limfoma ini dapat memengaruhi bagian mana pun dari sistem limfatik, termasuk kelenjar getah bening, amandel, limpa, kelenjar timus, usus, dan sumsum tulang.
Namun, tahukah Anda apa sebenarnya penyebab dari penyakit kanker kelenjar getah bening, dan faktor risiko penyakit kanker kelenjar getah bening.
Gaya hidup seperti merokok, konsumsi daging merah, lemak hewani, obesitas, dan kurangnya gerak menjadi salah satu risiko terkena limfoma.
Penyebab kanker kelenjar getah bening atau limfoma?
Dilansir dari laman hallosehat, limfoma merupakan jenis kanker darah yang berkembang dalam sel darah putih bernama limfosit.
Sel limfosit tersebar di dalam sistem limfatik dan berperan dalam melawan infeksi pada tubuh.
Adapun sistem limfatik sendiri, berada di seluruh bagian tubuh manusia yang terdiri dari kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, dan kelenjar timus.
Penyebab utama terjadinya limfoma atau kanker kelenjar getah bening ini adalah mutasi atau perubahan genetik pada sel limfosit.
Mutasi genetik inilah yang menyebabkan sel limfosit berkembang secara abnormal dan tidak terkendali.
Sel abnormal ini akan terus hidup dan berkembang biak dalam tubuh, saat sel normal lainnya akan mati pada jangka waktu tertentu dan digantikan dengan sel normal yang baru.
Dengan demikian, dalam sistem limfatik akan terdapat penumpukan sel limfosit abnormal atau disebut sel kanker.
Sel inilah yang bisa menyebabkan pembengkakan pada saluran kelenjar getah bening atau menimbulkan gejala kanker limfoma lainnya.
Sel kanker ini juga dapat dengan cepat menyebar ke sistem limfatik lain atau bahkan hingga ke organ lain dari tubuh.
Waspada! Kebiasaan Buruk yang Tak Disadari dan Justru Bisa Bikin Anda Kena Kanker Kelenjar Getah Bening. Source: istockphoto.com
Perubahan genetik ini mungkin terjadi akibat faktor risiko tertentu yang menyebabkannya.
Para ahli meyakini ada beberapa faktor risiko terjadinya limfoma. Setiap jenis limfoma, baik itu limfoma Hodgkin maupun limfoma non-Hodgkin, mungkin memiliki faktor risiko yang berbeda-beda.
Dilansir dari Lymphoma Action, satu-satunya badan amal di Inggris yang didedikasikan untuk limfoma, kanker paling umum kelima di dunia.
Yakni, faktor risiko utama dari kanker kelenjar getah bening adalah masalah pada sistem kekebalan tubuh.
1. Penambahan usia
Limfoma paling sering ditemukan pada pasien berusia lanjut di atas 55 tahun.
Dengan demikian, risiko terjangkitnya kanker kelenjar getah bening atau limfoma meningkat seiring dengan pertambahan usia.
2. Jenis kelamin pria
Beberapa jenis limfoma lebih sering terjadi pada jenis kelamin pria. Oleh karena itu, pria memiliki faktor risiko lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan wanita.
3. Riwayat keluarga atau genetik
Kanker kelenjar getah bening bukanlah penyakit yang bisa diturunkan.
Namun, jika Anda memiliki keluarga atau saudara dekat dari orangtua, kakak, adik, atau anak yang memiliki kanker kelenjar getah bening, Anda juga memiliki risiko untuk terkena penyakit ini di masa depan.
Peningkatan faktor risiko ini mungkin bisa disebabkan oleh polimorfisme yang sering ditemukan di dalam gen sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, gaya hidup buruk juga bisa berkontribusi sebagai penyebab limfoma yang terkait dengan riwayat keluarga.
4. Masalah pada sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh memiliki peran dalam melawan berbagai infeksi dan membantu menyingkirkan sel-sel yang tidak diperlukan oleh tubuh, seperti sel yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
Seseorang yang memiliki masalah pada sistem kekebalan tubuhnya, memiliki faktor risiko lebih tinggi mengalami kanker kelenjar getah bening daripada yang tidak.
Beberapa kondisi ini juga berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang dapat meningkatkan risiko terjadina limfoma atau kanker kelenjar getah bening, diantaranya:
4.1. Konsumsi obat imunosupresif (obat yang menekan sistem kekebalan)
Obat imunosupresif umum digunakan pada seseorang yang melakukan transplantasi organ atau transplantasi sel induk alogenik (donor).
Tujuan penggunaan obat imunosupresif yakni untuk mencegah tubuh bereaksi buruk terhadap organ atau sel yang didapat dari donor.
4.2. Gangguan imunodefisiensi
Sebagai contoh gangguan imunodefisiensi yaitu ataxia telangiectasia atau sindrom Wiskott-Aldrich.
Namun, kedua penyakit tersebut diatas sangat jarang terjadi, sehingga kasus limfoma yang muncul karena penyebab gangguan imunodefisiensi juga jarang ditemukan.
5. HIV
Seseorang dengan kondisi HIV, tubuhnya tidak dapat melawan infeksi dengan baik, sehingga berisiko terkena berbagai penyakit, termasuk kanker kelenjar getah bening atau limfoma.
Selain itu, infeksi HIV juga dapat menyebabkan adanya perubahan pada sistem kekebalan tubuh sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Waspada! Kebiasaan Buruk yang Tak Disadari dan Justru Bisa Bikin Anda Kena Kanker Kelenjar Getah Bening. Source: istockphoto.com
6. Gangguan autoimun
Beberapa gangguan autoimun juga dapat menyebabkan peradangan kronis, yang bisa menjadi penyebab penyakit kanker kelenjar getah bening.
Selain itu, seseorang dengan gangguan autoimun lebih mungkin untuk mengonsumsi obat imunosupresif sehingga bisa menyebabkan terkena limfoma.
Adapun beberapa gangguan autoimun yang biasa ditemukan tersebut diantaranya, sindrom Sjögren, lupus, atau penyakit celiac.
7. Infeksi virus tertentu
Jika Anda terinfeksi virus tertentu, seperti Epstein-Barr, HTLV-1, hepatitis C, atau herpes HHV8, Anda bisa berisiko terkena penyakit limfoma.
Meski demikian, tidak semua orang dengan infeksi ini pasti akan mengalami kanker kelenjar getah bening. Bahkan, sebagian besar orang dengan infeksi ini tidak mengalami gejala kanker kelenjar getah bening pada masa berikutnya.
8. Pernah mengalami kanker
Seseorang dengan penyakit kanker sebelumnya juga berisiko mengembangkan jenis kanker lain pada masa mendatang dalam tubuhnya.
Hal ini bisa terjadi karena efek dari pengobatan kanker yang pernah dijalani sebelumnya, seperti kemoterapi atau radioterapi.
Pasalnya, kedua jenis pengobatan kanker ini dapat merusak sel, termasuk limfosit, yang bisa berkembang menjadi limfoma.
9. Paparan bahan kimia
Tidak hanya berisiko pada leukemia, paparan bahan kimia tertentu, seperti pestisida, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar getah bening.
10. Pola hidup tidak sehat
Terakhir adalah, pola hidup yang buruk. Pola hidup seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi daging merah, asupan lemak hewani, produk susu, kurang gerak tubuh, dan obesitas, disebut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kelenjar getah bening.
Meski demikian, kemungkinan dari faktor risiko diatas, hanya kecil dan belum terbukti.
Namun, setidaknya jika Anda menerapkan pola hidup sehat, hal ini dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more