tvOnenews.com - Makanan bukan hanya sebagai benda yang dapat memberikan energi pada tubuh.
Namun ternyata zat-zat yang terkandung dalam makanan dapat membuat efek buruk bagi tubuh.
Dalam salah satu kajiannya, dr Zaidul Akbar menyampaikan apa saja makanan yang dapat memberikan efek buruk bagi tubuh, simak selengkapnya.
Dilansir Jumat (12/05/23) dari tayangan youtube channel Sehat Sunnah dengan judul "Wahai Wanita, Jangan Makan ini - dr. Zaidul Akbar", yang diunggah 6 November 2020.
Banyak masalah yang disebabkan oleh konsumsi makanan, baik itu tidak tepat waktu, secara berlebihan, atau terlalu banyak bahan dalam makanan yang dapat mengganggu kesehatan.
Wanita Harus Tahu! Mulai Hari Ini Jangan Lagi Memakan Makanan Ini kata dr Zaidul Akbar Kalau Tidak Mau Menyesal, Ternyata...Source: istockphoto
dr Zaidul Akbar kemudian mengisahkan bahwa pernah ada seseorang yang menyuguhkan biawak kepada Rasulullah SAW tapi Nabi tidak memakannya dan berkata, ini bukan makanan kami.
"Jadi kesederhanaan makanan ada kaitannya dengan apa yang Allah ciptakan di suatu tempat. Apa yang diciptakan Allah di suatu tempat maka, makanlah saja, gak usah heboh," ujar dr Zaidul Akbar.
Menurutna, hal ini sama seperti fenomena banyaknya makanan yang berasal dari luar, dan bukan merupakan makanan pokok atau justru makanan yang tidak dikenal sebelumnya.
Munculnya keinginan untuk mencoba makan makanan tersebut adalah nafsu. Hal inilah yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit, karena hatinya tidak mampu dikendalikan.
Kemudian dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa penyakit hati terbagi menjadi dua, yaotu syubhat dan syahwat. Syubhat arahnya keragu-raguan, dan syahwat arahnya kesesesatan.
Kesederhanaan dalam mengonsumsi makanan yaitu tidak perlu mengonsumsi makanan-makanan dari luar yang belum tentu cocok untuk perut kita.
"Misalkan, Indonesia tidak familiar dengan produk gluten, atua produk tepung-tepungan. Tapi akhirnya tepung menjadi makanan wajib orang di negeri ini. Sehingga banyak bermunculan penyakit-penyakit yang bermula dari kenaikan gula, kolesterol, bahkan degeneratif muncul gara-gara itu," ujar dr Zaidul Akbar.
"Makanan cepat saji seperti mohon maaf, pizza, yang menjadi bagian dari makanan orang-orang modern. Padahal sebetulnya makanan itu tidak kita perlukan," tambahnya.
dr Zaidul Akbar kemudian menjelaskan bahwa Jepang saat zaman perang dunia kedua, saat mereka kalah perang, Amerika kemudian memberikan program gandum baik.
Jepang sebelumnya dikenal dengan generasi dengan postur tubuh yang pendek akhirnya mengikuti progam tersebut, ditambah dengan produk susu-susuan.
Maka kemudian orang Jepang disebutkan dalam sejarah menjadi orang dengan postur tubuh yang tinggi dan besar karena kalsium.
Namun ternyata ususnya menjadi bermasalah karena bahan tersebut bukan bahan makanan pokok mereka.
"Jadi orang Indonesia kalo kita bicara kesederhanaan, maka apa yang Allah ciptakan di negeri kita tepung non gluten seperti kentang atau singkong, banyak pilihannya," papar dr Zaidul Akbar.
Menurut dr Zaidul Akbar,mie instan yang banyak dikonsumsi bukan termasuk makanan sederhana, tapi makanan yang sangat banyak bahan kimia disitu.
Anda bisa lihat dalam ingredients atau kandungannya, itu tidak sederhana. Roti-roti yang biasa di jajakan di supermarket dengan daya tahan lama juga termasuk bukan makanan sederhana, ada tepung dan bahan-bahan lain.
dr Zaidul Akbar juga menyampaikan, kesederhanaan ini bisa kita dikembalikan dengan produk ciptaan Allah yang tidak banyak pengolahan tapi banyak mengandung gizi penting.
Misalkan kunyit, dalam satu kunyit ada sekitar 30 bahan aktif yang ada pada kunyit. Kunyit bukan sederhana, tapi zat-zat atau bahan aktif ini jumlahnya sangat sedikit.
"Maka saya berpesan kepada anda semua civitas akademia atau kawan-kawan mahasiswa untuk bisa jadi duta syukurnya Allah. Jangan hanya kita bangga mengonsumsi pada produk seperti kopi-kopian cappucino tapi kita harus bangga dengan ini sebagai bentuk bersyukur," papar dr Zaidul Akbar.
"Semakin sederhana makanan yang kita konsumi, maka semakin sederhana juga penyakit yang akan menyerang tubuh kita," sambungnya.
"Nabi pernah menyebutan bahwa, sebaik-baik lauk itu adalah cuka. Cuka merupakan produk fermentasi, produk probiotik sebenarnya. Jadi ketika masuk ke badan kita, efek ke badan itu sangat luar biasa," ujar dr Zaidul Akbar.
dr Zaidul Akbar menjelaskan juga bahwa produk fermentasi atau probiotik diketahui memilki banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari meningkatkan imunitas, kemudian memperbaiki metabolisme, memperbaiki pencernaan, menurunkan berat badan.
"Maka apa-apa yang disampaikan tapi subhanallah dia memiliki efek yang sangat powerfull ke badan kita. Karena dari satu produk yang beliau sampaikan itu memiliki manfaat luarbiasa," sambung dr Zaidul Akbar.
Wanita Harus Tahu! Mulai Hari Ini Jangan Lagi Memakan Makanan Ini kata dr Zaidul Akbar Kalau Tidak Mau Menyesal, Ternyata...Source: istockphoto
Belum lagi jika kita mengikuti program dietnya Nabi Muhammad SAW. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah SAW dalam sebulan penuh tidak makan apapun kecuali air dan kurma.
Menurut dr Zaidul Akbar, bukan karena tidak mampu, tapi Nabi Muhammad SAW ingin memberikan contoh salah satu bentuk detoksifikasi yang sederhana dan sangat powerfull. Air dan kurma merupakan makanan yang sangat sehat.
"Apalagi kalo kurma ini dicampurkan dengan air yang kita kenal dengan air nabis. Dimana kurma akan terinfus atau terekstrak dan air tadi berubah fungsinya selain menjadi makanan tapi jadi minuman, karena dia mengeyangkan," ujar dr Zaidul Akbar.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more