tvOnenews.com - Dr Zaidul Akbar sering mengajak pendengarnya untuk meminimalisir konsumsi gula pasir, yang memiliki dampak membahayakan bagi tubuh dalam jangka panjang jika dikonsumsi setiap hari.
Terdapat banyak cara untuk mengatasi kecanduan gula pasir, salah satunya adalah dengan cara memperbanyak asupan protein.
Selain itu dr Zaidul Akbar menyarankan agar mulai mengonsumsi produk-produk asli tanpa pemanis tambahan, baik itu gula pasir, gula aren, maupun madu.
Hal tersebut berguna ‘mematikan’ rasa candu dari gula pasir.
“Contoh begini Anda minum jahe, kunyit, sereh, nggak usah pakai madu dulu. Rasakan rasa asinnya dulu. Kemudian apalagi misalkan minum Kayu Manis rasakan rasa aslinya,’’ jelas penulis buku Jurus Sehat ala Rasulullah (JSR) itu.
“Nanti lama-lama candunya gula itu akan hilang dengan sendirinya,” imbuhnya.
Setelah terbiasa dengan rasa asli produk, saat minum kopi, rasa manis bisa diganti dengan kurma.
“Bikin jus jangan pakai gula pasir lagi. Bahkan saya bikin sambel pakai kurma,” kata dr Zaidul Akbar.
Dokter gizi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK (K) yang juga anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia mengingatkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat memicu berbagai penyakit, antara kegemukan, diabetes, sampai kanker.
“Gula itu bisa memicu kegemukan, memicu adanya kanker karena sel kanker itu makanannya sebenarnya gula. Bisa juga menyebabkan penuaan dini, penuaannya berjalan lebih cepat. Banyak sekali,” ungkapnya.
Kelebihan konsumsi gula akan membuat seseorang menjadi lebih emosional. “Gula juga membuat kita lebih emosional. Membuat kita merasa segar sehabis makan, tapi setelah beberapa jam kita bisa lemas,” kata Samuel.
Jika kebiasaan mengonsumsi makanan yang manis tidak dihilangkan, maka suatu saat seseorang akan kembali mencari gula (makanan manis).
Sementara, penggunaan gula sebagai pelengkap bumbu masakan masih diperbolehkan asal jumlahnya tidak berlebihan.
Asupan gula yang simpleks (sederhana), kata Inge, berjumlah kurang dari lima persen dari total kebutuhan kalori seseorang.
Misal seseorang memiliki kebutuhan 2.000 kalori, lima persen dari 2.000 adalah 100. Jumlah 100 tersebut dibagi lagi menjadi empat sehingga gula simpleks menjadi 25 gram.
Dengan penghitungan itu, maka asupan gula simpleks untuk 2.000 kilokalori adalah 2,5 sendok makan dalam sehari. Itu dibagi empat menjadi 25 gr.
Inge mengatakan gula yang perlu dihindari adalah yang berbentuk siap diserap, seperti yang ditemukan pada minuman bersoda atau minuman manis boba. (amr/ant/mii)
Load more