“Pengawetnya pakai sulfur. Ya, beberapa kismis itu menggunakan (sulfur) termasuk anggur. Saya makan anggur, kenapa? Anggur itu salah satu produk Al-Quran tapi masalahnya banyak anggur zaman sekarang sulfur kebanyakan jadi dia apa tuh namanya yang putih itu biasanya sulfurnya dan itu tidak bisa Anda cuci dan hilangkan,” jelas dr Zaidul Akbar.
Zat ini sangat sulit dihilangkan atau dicuci, ada cara khusus untuk membersihkan buah dari sulfur yakni dengan merendam di air dengan kandungan pH alkali yang tinggi.
“Dengan dicuci pakai air biasa, Anda harus rendam dalam air yang pH alkali tinggi atau cuka apel baru hilang, termasuk juga kalau Anda suka makan apel jangan makan sama kulitnya kalau apel import,” ujar dr Zaidul Akbar.
Umumnya, apel import dilapisi dengan wax atau lilin agar lebih awet selama proses distribusi. Menurut dr Zaidul Akbar, untuk melenyapkan lapisan wax yakni dengan memanaskan air cuka dan digunakan untuk mencuci apel.
“Kulitnya itu ada lilinnya wax itu bikin berat pada pencernaan. Ya, kalau mau dibersihkan itu Anda bisa pakai air cuka yang dipanaskan lalu Anda tuangkan ke apel tadi nanti dia akan rontok itu lilinnya,” pungkasnya.
Buah terbaik untuk dikonsumsi adalah buah lokal. Buah yang mengalami rekayasa genetik tidak disarankan untuk dimakan.
“Buah-buahan jadi kalau bisa sih makan buah lokal aja lah. Ya, pasang juga sama beberapa jenis pisang yang tadi saya katakan jangan makan pisang yang gak ada bijinya,” tutur dr Zaidul Akbar.
Load more