tvOnenews.com - Bau mulut bisa menjadi faktor seseorang menjadi tidak nyaman saat berkomunikasi dengan orang lain.
Bau mulut juga bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah gigi berlubang atau memiliki suatu penyakit tertentu.
Napas manusia diketahui terdiri atas subtansi yang sangat kompleks dengan berbagai variabel bau yang mampu menghasilkan situasi yang tidak menyenangkan atau biasa disebut juga sebagai helitosis.
Dilansir Selasa (20/06/23) dari tayangan youtube channel Halosehat dengan judul "Waspada! Inilah 11 Penyakit yang Ditandai dengan Bau Mulut," yang diunggah pada 13 Okt 2020.
Ilustrasi bau mulut akibat 11 penyakit mematikan ini. Source: istockphoto
Halitosis ini berasal dari kata halitus atau udara yang dinapaskan, dan osis yakni perubahan patologis yang berarti setiap bau yang keluar dari udara mulut dan napas.
Halitosis ini terbentuk oleh molekul mudah menguap yang dapat disebabkan oleh alasan patologis atau non patologis.
Dengan kata lain, halitosis ini juga dapat menandakan adanya penyakit tertentu yang diderita pada individu.
1. Gingivitis dan Periodontitis
Gingivitis adalah gangguan berupa terjadinya peradangan pada gusi yang awalnya ringan dan dapat menyebar ke jaringan lunak dan tulang periodontal atau disebut sebagai periodontitis.
Bau mulut diketahui juga dapat menjadi salah satu tanda adanya penyakit periodontal seperti gingivitis dan periodontitis.
Oleh karena itu penderita gingivitis dan periodontitis umumnya memiliki bau napas yang tidak menyenangkan.
2. Penyakit sistem pernapasan
Halitosis atau bau mulut diketahui juga dapat menandakan seseorang sedang menderita penyakit pada sistem pernapasannya.
Adapun penyakit sistem pernapasan yang dapat ditimbulkan atau ditandai bau mulut yaitu jenis sinusitis, antral malignancy, nasal malignancy, subphrenic abscess, nasal sespsis, tonsillitis, pharyngeal malignancy, infeksi paru-paru, bronkitis, dan bronhiectasis lung malignancy.
3. Gastrointestinal
Seseorang menderita penyakit gastrointestinal atau gangguan saluran pencernaan umumnya dapat menyebabkan munculnya halitosis atau bau mulut.
Bau mulut akan jauh lebih meningkat pada pasien dengan erosi dari penyakit mukosa esophagogastric-duodenum non erosive.
4. Diabetes
Satu gejala penyakit diabetes pada mulut yaitu ditunjukkan dengan adanya bau mulut yang tidak mudah hilang walaupun sudah menyikat gigi.
Insulin yang tidak seimbang dalam kondisi diabetes melitus umumnya dapat menimbulkan bau mulut yang karakternya seperti bau aseton atau buah apel busuk.
5. Insufisiensi Hati
Penyakit insufisiensi hati atau organ hati kehilangan kemampuan berfungsi secara efektif juga dapat ditandai dengan adanya halitosis atau bau mulut dan napas.
Adapun karakteristik bau yang dapat ditimbulkan umumnya dapat berbau seperti bau tikus mati.
6. Insufisiensi Ginjal dan Gagal ginjal
Insufisiensi ginjal atau ginjal tidak berfungsi secara efektif oleh dapat menimbulkan halitosis berupa bau yang menyerupai bau ikan.
Sedangkan penyakit gagal ginjal atau hingga berhenti berfungsi dapat menimbulkan halitosis dengan bau yang karakternya seperti bau amonia atau urine.
7. Penyakit Abses paru-paru atau bronkiektasis
Abses paru-paru adalah infeksi paru-paru yang ditandai dengan adanya beberapa abses.
penyakit abses paru-paru dan bronkitis atau kerusakan saluran pernapasan itu tahu juga dapat ditandai dengan adanya halitosis atau bau mulut atau napas.
Halitosis ditimbulkan penyakit ini memiliki karakter seperti bau daging busuk.
8. Azotemia
Azotemia merupakan penyakit yang muncul akibat adanya gangguan berupa kadar urea dan senyawa nitrogen lain yang meningkat dalam darah.
Azotemia ini juga diketahui merupakan salah satu penyakit atau gangguan sistemik dapat ditandai dengan adanya halitosis berupa bau yang menyerupai bau amonia
9. Lesi Mukosa
Beberapa lesi mukosa atau jaringan kulit tidak normal pada mukosa seperti sifilis, tuberkulosis, stomatitis, neoplasma intraoral dan peri-implantitis, diketahui dapat menyebabkan munculnya bau mulut atau napas.
Adapun beberapa penyakit tersebut diduga mampu mengkolonisasi mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya bau dari sejumlah tetap senyawa malodor yang dilepaskan.
10. Mulut kering atau Xerostomia
Mulut kering menandakan adanya kekurangan saliva air liur atau hipo atau produksi air liur rendah sehingga menjadi meningkatnya mikro organisme gram negatif.
Meningkatkan mikroorganisme gram negatif ini umumnya menjadi penyebab munculnya bau tidak sedap.
11. Gangguan Metabolisme Trimethylaminuria
Gangguan metabolisme seperti trimethylaminuria diketahui merupakan sindrom yang ditandai dengan kehadiran trimethylamine yang menimbulkan bau.
Bau-bau tersebut diakibatkan eskresi trimetilamin yang meningkat dalam jumlah besar. Dalam kondisi tersebut tubuh dikatakan sebagai hipermethionimia atau tubuh memproduksi bau tidak sedap yang terpancar melalui keringat, napas, maupun urine.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa bau mulut atau halitosis tidak hanya disebabkan oleh adanya penyakit atau gangguan secara oral melainkan juga dapat menandai adanya penyakit non orang lain yang tidak kalah bahaya.
Berikut adalah metode atau cara mengatasi bau mulut ini umumnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
1. Pengurangan micro-level secara mekanik
2. Pengurangan mikroorganisme secara kimiawi
3. Penggunaan produk masking
4. Mengobati penyakit yang menjadi penyebab bau mulut
Demikian adalah pembahasan mengenai penyakit yang ditandai dengan bau mulut. Jika anda memiliki masalah dengan bau mulut segera pisahkan ke dokter agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more