tvOnenews.com - Dalam sebuah kajian, dr Zaidul Akbar menerangkan soal apakah boleh penderita diabetes dibekam. Dimana hal itu cukup sensitif terutama jika ada luka yang tertutupi.
Diabetes adalah salah satu penyakit jangka panjang, yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam tubuh.
Soal meningkatnya kadar gula dalam tubuh ini penyebabnya karena berbagai faktor, di mana salah satunya adalah pengaruh pola hidup yang tidak sehat serta konsumsi makanan yang tidak teratur.
Ilustrasi diabetes. (Source: Freepik)
"Secara prinsip, secara umum boleh. Kenapa ditakutkan pada orang diabetes itu kan adalah luka, kebanyakan yang dibahas ada luka," ujarnya yang dilansir kanal Youtube dr. Zaidul Akbar Official, pada Senin (3/7/2023).
Adapun soal kekhawatiran jika melakukan bekam, lukanya akan muncul dan tidak sembuh.
dr Zaidul Akbar melontarkan pertanyaan kepada jemaah soal bagian tubuh seseorang yang terkena diabetes yang sering kena luka dan tidak sembuh, bagian yang ujung-ujung atau di atas?
Jawabannya adalah yang bagian ujung-ujung. soal poin kedua adalah titik bekam terdapat bagian atas.
"Jadi sebenarnya relatif aman, bahkan justru sangat baik dalam memperbaiki organ-organ dalam karena bekamnya di daerah punggung," ujarnya.
Sehingga dekat dengan jantung, artinya kalau butuh suplai darah lebih banyak, itu jauh lebih mudah diberikan oleh jantung.
Kalaulah seandainya kapasitas jantung itu juga melemah, tapi karena dakat (posisinya) maka lebih cepat sampainya untuk menyuplai.
Jantung melemah dalam istilah media adalah disebut dengan Kardiomiopati.
"Jadi orang diabetes boleh dibekam? kalau secara teori dan sepemahaman saya boleh, nggak masalah, silahkan saja," imbuhnya.
dr Zaidul Akbar ungkap tips penggunaan bekam pada penderita diabetes.
Alumnus kedokteran Universitas Diponegoro ini menjelaskan bahwa masalah diabetes sekarang ini bukan cuma sekedar gula darah yang tinggi.
Ia juga menyinggung alasan mengapa di beberapa ceramahnya yang menyarankan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mengurangi konsumsi gula pasir, mengurangi tepung terigu hingga nasi.
Ia memberikan ilustrasi soal efek diabetes dalam tubuh melalui sebuah contoh kereta, penumpang dan petugas.
"Di Jepang ada kereta pagi (KRL), di pagi-pagi itu petugas yang tugasnya memasukkan mendorong penumpang yang tumpah ruah untuk masuk ke dalam kereta," terangnya.
"Kalau terlalu banyak orang yang masuk, capek kan petugas ini, nah sekarang kasus-kasus yang berhubungan diabetes itu, subhanallah bukan cuma kelebihan gula, tapi petugasnya juga udah capek," imbuhnya.
Dan ilustrasi petugas dalam bahasa medis tersebut adalah Insulin Resistance atau penolakan insulin.
"Insulin Resistance otomatis akan membuat kelenjar adrenal itu lemah fungsinya, maka dikenal dengan adrenal fatigue," bebernya.
"Apa bukti adanya Adrenal Fatigue, habis makan sesuatu yang manis, bukannya berenergi tapi malah lemas," tuturnya.
Adapun jika anda telah mengalami Adrenal Fatigue, maka anda harus waspada, karena Insulin Resistance atau penolakan insulin sudah mulai letih.
"Nah bekam itu, saya gak tahu sejauh mana penelitiannya, tapi kalau secara teorinya bisa ke arah sana, dia memperbaiki keseimbangan insulin, keseimbangan gula darah, termasuk juga ke pankreas-nya, setahu saya bisa," terangnya.
Ilustrasi bekam. (source: IstockPhoto)
Kemudian, penulis jurus sehat Rasulullah ini menyarankan agar penderita diabetes disiplin menjaga makanan.
"Prinsip Sederhana itu gampang sebenarnya, kalau anda kebanyakan manis, makannya pahit," ujarnya.
"Anda nggak suka pahit tapi pahit terus sudah tela, harus anda makan, karena dia bermanfaat," ucapnya.
Ada sambiloto, brotowali. dr Zaidul Akbar pun berpesan jika sudah terlalu banyak manis dalam makanan yang kita konsumsi.
"Tambahkanlah kepahitan, agar seimbang. supaya nggak Insulin Resistance, kurangi Jadi kalau makan nasi nasinya sedikit aja, syarat aja kalaupun nggak usah pakai nasi," ucapnya.
"Kapan kita makan nasi? kalau perlu aja, karbo-nya itu kalau kita perlu aja, kalau nggak perlu nggak usah makan nggak papa. karena kita sudah banyak kelebihan karbohidrat," tutupnya. (ind)
Waallu’alam Bishawab.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more