LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Aman Bhakti Pulungan
Sumber :
  • antara Foto

IDAI: Patogen hingga Zat Kimia Diduga Jadi Pencetus Diabetes Pada Anak

Patogen berupa virus hingga kontaminasi zat kimia ditengarai sebagai faktor penyebab kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak

Minggu, 16 Juli 2023 - 14:08 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Patogen berupa virus hingga kontaminasi zat kimia ditengarai sebagai faktor penyebab kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak yang meningkat dalam satu dekade terakhir. Bahkan, pemanasan global yang mempengaruhi lingkungan juga mepengaruhi protagen jadi penyebab selain faktor utamanya akibat pola hidup tidak sehat.

"Kasus diabetes tipe 1 sekarang tinggi. Menurut IDAI prevalensinya meningkat sampai 700 kali, tapi data saya meningkat sekitar 70 kali dalam kurun 10 tahun terakhir," kata Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof Aman Bhakti Pulungan di sela kegiatan CDiC Camp di Bogor, Jawa Barat, Ahad (16/7/2023)

Misalnya, Enterovirus (Echovirus/EV) yang kini ditengarai memiliki potensi memicu kasus diabetes pada manusia.

"Beberapa virus tertentu seperti enterivirus sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot and mouth disease/HFMD) memiliki banyak tipe. Kalau Enterovirus sudah lama ditengarai sebagai pencetus diabetes," katanya.

Ia mengatakan laporan tersebut, salah satunya datang dari Finlandia yang memiliki kasus terbanyak Enterovirus pada anak.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Jumat (7/7) mengumumkan sebanyak 26 bayi di sejumlah negara Eropa terinfeksi Enterovirus. Delapan dari bayi tersebut meninggal setelah gagal organ dan sepsis.

Kasus infeksi Enterovirus dilaporkan dari Kroasia, Prancis, Italia, Spanyol, Swedia, dan Inggris. Sebagian besar kematian dilaporkan dari Prancis.

Kasus Enterovirus-11 diidentifikasi pada awal 2022. Setidaknya setengah dari 26 kasus dilaporkan sejak akhir musim semi 2023.

Aman yang menjabat sebagai Project Lead Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia menyebut faktor lain yang juga berisiko mempengaruhi diabetes tipe 1 pada rentang usia anak sejak lahir hingga 24 tahun adalah Endocrine Disruptor Chemical atau bahan kimia pengganggu endoktrin.

"Sistem endoktrin bisa terganggu karena kimia, polusi, hingga pemanasan global. Sekarang banyak anak pubertasnya lebih cepat, kanker meningkat, anak penisnya lebih kecil. Kami perhatikan sekarang jadi tambah banyak," katanya.

Sejumlah negara di dunia saat ini mulai membatasi pemanfaatan bahan kimia yang memiliki kecenderungan mengganggu kesehatan, salah satunya China dengan menyusun daftar produk berbahan dasar kimia yang tidak boleh dipakai ulang, kata Aman menambahkan.

Ia mengatakan penelitian jurnal hewan di salah satu peternakan buaya di Amerika Serikat juga memperkuat kondisi itu dengan melaporkan terdapat pengaruh kontaminasi zat tertentu pada habitat peternakan yang memicu reproduksi buaya semakin berkurang.

"Kok tambah sedikit buaya yang lahir karena tidak ada telurnya. Saat dilihat penis buayanya ternyata kecil. Di peternakan buaya di Florida dilihat, ternyata juga begitu keadaannya ada zat yang mengontaminasi," katanya.

Aman mendorong otoritas terkait di Indonesia untuk segera menyusun daftar Endocrine Disruptor Chemical dan dipublikasikan sebagai upaya mencegah dampak buruk pada kesehatan manusia.

"List of Endocrine Disruptor Chemical ini harus kita waspadai dan share ke publik. Bukan hanya yang dimakan atau tersentuh kulit, perubahan cuaca dan CO2 juga bisa berpengaruh," katanya.

Diabetes tipe 1 disebabkan karena gangguan endoktrin saat tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin secara optimal. Hal tersebut menyebabkan glukosa dalam darah tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh, jadi tak bisa diolah menjadi energi untuk digunakan maupun dicadangkan oleh tubuh.

IDAI melaporkan prevalensi diabetes melitus tipe 1 pada anak di Indonesia berjumlah 1.249 pasien pada kurun 2017--2019. Tapi, prevalensi penyakit itu diprediksi lebih tinggi, karena kemungkinan kesalahan diagnosis ataupun tidak terdiagnosis.

Hal itu mengakibatkan jumlah anak dengan diabetes tipe 1 di Indonesia mengalami komplikasi diabetes serius (ketoasidosis diabetikum/DKA) saat terdiagnosis menjadi meningkat dari 63 persen pada 2015--2016 menjadi sebesar 71 persen pada 2017. (ant/mii)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Soimah Beri Peringatan ke Matthew Gilbert, Pacar Baru Nikita Mirzani yang Beda Usia 14 Tahun: Hati-hati…

Soimah Beri Peringatan ke Matthew Gilbert, Pacar Baru Nikita Mirzani yang Beda Usia 14 Tahun: Hati-hati…

Soimah memberikan peringatan ke Matthew Gilbert yang kini menjadi pacar Nikita Mirzani. Lantas, seperti apa? Simak artikel selengkapnya berikut ini.
Terlalu Berpikir Berlebihan, Pep Guardiola Cari Cara Paling Sederhana Bawa Man City Kembali ke Jalur Kemenangan

Terlalu Berpikir Berlebihan, Pep Guardiola Cari Cara Paling Sederhana Bawa Man City Kembali ke Jalur Kemenangan

"Ada momen yang tidak bisa saya pikirkan secara berlebihan saat ini. Saya berusaha simpel saja dengan berpegang teguh pada prinsip saya," jelas Pep Guardiola
Pelatih Filipina Akui Timnya Menang Beruntung atas Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Pelatih Filipina Akui Timnya Menang Beruntung atas Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Pelatih Filipina Albert Capellas mengutarakan rasa bahagianya karena timnya berhasil meraih kemenangan dengan skor 1-0 atas Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.
Kata-kata Taufik Hidayat usai PBSI Rilis Susunan Tim Pelatih Teknik dan Fisik yang Baru

Kata-kata Taufik Hidayat usai PBSI Rilis Susunan Tim Pelatih Teknik dan Fisik yang Baru

Taufik Hidayat memberikan reaksinya setelah mengetahui PBSI telah merilis tim pelatih teknik dan fisik yang baru.
Alasan Rafael Struick Gagal Jadi Senjata Andalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Diungkap Shin Tae-yong

Alasan Rafael Struick Gagal Jadi Senjata Andalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Diungkap Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membeberkan alasan Rafael Struick gagal bersinar dan menjadi senjata andalan skuad Garuda di pentas Piala AFF 2024.
Mulyo Handoyo Genjot Percepatan Regenerasi Pemain Pelatnas PBSI Demi Persiapan Jelang Olimpiade 2028

Mulyo Handoyo Genjot Percepatan Regenerasi Pemain Pelatnas PBSI Demi Persiapan Jelang Olimpiade 2028

Mulyo Handoyo selaku Kepala Pelatih Pelatnas PBSI menggenjot percepatan regenerasi pemain demi persiapan jelang Olimpiade Los Angelese 2028 mendatang.
Trending
Rencana Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia Akhirnya Terbongkar, Ternyata STY Sudah Lama Persiapkan Hal ini...

Rencana Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia Akhirnya Terbongkar, Ternyata STY Sudah Lama Persiapkan Hal ini...

Rencana jangka panjang Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia akhirnya kini terungkap, ternyata selama ini STY sudah lama persiapkan hal tak terduga ini.
Blak-blakan Shin Tae-yong Soal Kartu Merah Muhammad Ferarri dan Marselino Ferdinan di Piala AFF 2024: Kecewa, Timnas Indonesia Jadi Sulit Cetak Gol

Blak-blakan Shin Tae-yong Soal Kartu Merah Muhammad Ferarri dan Marselino Ferdinan di Piala AFF 2024: Kecewa, Timnas Indonesia Jadi Sulit Cetak Gol

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku kecewa dengan para penggawa Garuda yang kerap mendapat hukuman kartu merah sepanjang turnamen Piala AFF 2024.
Komentator Korea Selatan Beri Sindiran Menusuk usai Ferarri Dapat Kartu Merah di Laga Timnas Indonesia Vs Filipina: Shin Tae-yong Harusnya…

Komentator Korea Selatan Beri Sindiran Menusuk usai Ferarri Dapat Kartu Merah di Laga Timnas Indonesia Vs Filipina: Shin Tae-yong Harusnya…

Komentator Liga Korea Selatan beri sindiran menohok kepada kartu merah yang didapat Ferarri pada pertandingan Piala AFF 2024 antara Timnas Indonesia Vs FIlipina
Media Amerika Kritik Muhammad Ferarri yang Dikartu Merah saat Lawan Filipina di Piala AFF 2024: Indisipliner Terbukti Merugikan Timnas Indonesia 

Media Amerika Kritik Muhammad Ferarri yang Dikartu Merah saat Lawan Filipina di Piala AFF 2024: Indisipliner Terbukti Merugikan Timnas Indonesia 

Media Amerika mengkritik kapten Timnas Indonesia, Muhammad Ferarri yang dikartu merah saat melawan Filipina di Piala AFF 2024.
Red Sparks Jauhi IBK Altos, Ini Klasemen Terbaru V-League 2024-2025 Usai Megawati Hangestri Win Streak 6 Kali

Red Sparks Jauhi IBK Altos, Ini Klasemen Terbaru V-League 2024-2025 Usai Megawati Hangestri Win Streak 6 Kali

Red Sparks berhasil mengalahkan GS Caltex dengan skor 3-1 (24-26, 25-16, 25-15, 25-17) di Daejeon, Sabtu (22/12/2024). 
Reaksi Berkelas Erick Thohir Soal Timnas Indonesia Gugur di Piala AFF 2024, Bicara Evaluasi Pelatih, Katanya...

Reaksi Berkelas Erick Thohir Soal Timnas Indonesia Gugur di Piala AFF 2024, Bicara Evaluasi Pelatih, Katanya...

Ketua PSSI Erick Thohir angkat bicara soal Timnas Indonesia yang gagal lolos ke babak semifinal Piala AFF 2024. Dia bicara soal evaluasi pelatih, katanya...
PSSI Diminta Tunjuk Indra Sjafri sebagai Pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2026 usai Shin Tae-yong Gagal Bawa Skuad Garuda ke Semifinal

PSSI Diminta Tunjuk Indra Sjafri sebagai Pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2026 usai Shin Tae-yong Gagal Bawa Skuad Garuda ke Semifinal

PSSI diminta untuk menunjuk Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2026 usai Shin Tae-yong gagal bawa skuad Garuda lolos ke semifinal.
Selengkapnya
Viral