Jakarta, tvOnenews.com - Dermatolog atau Spesialis Kulit dan Kelamin lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Benny Nelson menyebutkan bahwa polusi udara juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit.
Ia menjelaskan, agresor atau partikel berbahaya dari polusi dapat menembus pembatas kulit dan akan menumpuk di pori-pori, sehingga menyebabkan penyumbatan.
“Semakin kecil partikelnya akan semakin parah dampaknya karena agresor tersebut dapat masuk ke dalam lapisan paling luar kulit atau epidermis dan menimbulkan respons imun,” ujar dia.
Benny memaparkan, sebagian orang mungkin merasa kulitnya baik-baik saja meski terpapar polusi udara. Namun, lama-kelamaan bahan kimia dalam polusi udara tersebut akan mulai memperlihatkan efek buruk pada kulit.
“Seperti kulit menjadi kering dan gatal, dermatitis atau eksim, berjerawat, bahkan penyakit autoimun serta kanker kulit, karena banyaknya radikal bebas yang ada pada smog atau polusi udara”, kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan ini.
Load more