Jakarta – Mantan atlet bulu tangkis Indonesia Verawaty Fajrin meninggal dunia Minggu (21/11/2021) pagi, setelah menjalani perawatan kanker paru-paru. Belajar dari apa yang terjadi pada Verawaty, kita perlu mengenali penyakit tersebut, gejalanya, siapa yang paling berisiko, dan bagaimana mencegahnya.
"Secara global, kanker paru merupakan salah satu kanker peringkat kedua tertinggi setelah kanker payudara, bahkan angka kematian akibat kanker paru menduduki peringkat nomor satu di antara jenis-jenis kanker lainnya,” ujar dr Wulyo.
Hasil penelitian menyebutkan, berdasarkan jenis kelamin, pria lebih sering menderita kanker paru dibandingkan wanita dan usia pasien yang terkena kanker paru pada umumnya lebih dari 50 tahun.
Dokter yang pernah memperoleh hibah dari European Society for Medical Oncology ini memaparkan bahwa rokok merupakan faktor risiko kanker paru yang dominan.
“Seseorang yang merokok memiliki risiko menderita kanker paru lebih tinggi jika dibandingkan dengan individu yang tidak merokok. Seseorang yang tidak merokok aktif, tetapi hanya mengisap asap rokok (passive smoker) juga memiliki risiko yang lebih tinggi jika dibandingkan individu yang bukan passive smoker.
Gejala Kanker Paru
Load more