LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi Ibu sedang Menemani Anak Belajar Daring
Sumber :
  • Antara

Kenali Kecemasan Akademik pada Anak

Kondisi kecemasan akademik bila berlangsung terus menerus akan berdampak buruk pada psikologi murid bahkan mengakibatkan learning loss saat PTM dimulai.

Senin, 22 November 2021 - 20:30 WIB

Jakarta - Seiring dengan meredanya kasus Covid-19, pemerintah mulai mengizinkan sejumlah sekolah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan syarat penerapan protokol kesehatan (prokes) setelah para siswa menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) demi mencegah tersebarnya virus corona.

Berdasar fakta di lapangan, PJJ ternyata menimbulkan berbagi permasalahan, mulai dari kejenuhan hingga tekanan yang memicu stres.

Kondisi kecemasan akademik tersebut bila berlangsung terus menerus akan berdampak buruk pada psikologi murid bahkan mengakibatkan learning loss saat PTM dimulai.

Survei yang dilakukan oleh Gerakan Sekolah Menyenangkan menemukan bahwa 70 persen murid yang menjalani PJJ mengalami emosi negatif. Banyaknya tugas yang diberikan tidak sebanding dengan waktu pengerjaannya adalah salah satu pemicu kecemasan pada murid. Hal tersebut dapat memberikan dampak negatif ketika mereka memulai transisi kembali ke sistem PTM.

Selain itu, emosi negatif ini juga mempengaruhi keseimbangan mental pelajar.

Bukan hanya murid, emosi negatif akibat PJJ juga dapat dialami oleh para guru.

Selama PJJ, guru diharuskan memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pembelajaran. Dalam praktiknya tidak jarang mereka pun mengalami kesulitan dalam mengoperasikan perangkat elektronik tersebut.

Belum lagi jaringan internet yang tidak stabil kerapkali menjadi kendala dalam penyampaian materi. Hal ini tentu saja mengakibatkan penurunan motivasi mengajar sekaligus masalah kecemasan pada guru.

Kepala Bagian Psikologi Klinis Universitas Katholik Atma Jaya, Nanda Rossalia, M.Psi.,Psikolog menuturkan bahwa di awal PTM guru dan sekolah cenderung fokus mengejar materi-materi yang tertinggal selama PJJ. Padahal yang jauh lebih penting adalah bagaimana mengelola kondisi emosional dan psikologikal murid.

"Kecemasan akademik siswa perlu diatasi dengan peran sinergis dari banyak pihak, tidak hanya dari murid itu sendiri. Guru tentunya memiliki porsi yang signifikan dalam membantu murid mengatasi kecemasannya," kata Nanda dalam webinar Basic Counselling Skill yang diselenggarakan oleh Cetta Satkaara dan Rumah Guru BK (RGBK) pada Sabtu (20/11).

Para guru harus sigap melihat gejala gejala emosi negatif dengan melakukan konseling secara efektif, kata Nanda.

"Jadi lihat dan tes dahulu bagaimana kondisi murid-muridnya," kata Nanda.

Senada dengan Nanda, Founder Rumah Guru BK (RGBK) dan Widyaiswara PPPPTK Penjas dan BK di Kemendikbud Ristek, Ana Susanti, M.Pd.CEP, CHt mengatakan bahwa mengatasi kecemasan anak didik penting dilakukan guna melancarkan kegiatan belajar mengajar ke depannya.

"Jika peserta didik merasa senang menerima pembalajaran kita, 85 persen dari ingatannya bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan peserta didik yang tidak menerima kenyamanan dar gurunya," kata Ana yang menambahkan bahwa kenyamanan bisa diberikan para guru melalui sebuah ketrampilan counselling skill.

Basic counselling skill, kata Ana, perlu diberikan kepada seluruh tenaga pendidik, bukan hanya kepada guru bimbingan dan konseling (BK) karena pada kenyataannya menurut data Kemendikbud Ristek, 36 persen atau sekira 12.000 guru dari 33.000 guru BK bukan berlatar belakangkan pendidikan non-BK.

"Enam persen atau 2000 orang memang sudah diberi diklat jenjang dasar Penjas dan BK Kemendikbud Ristek."

Halaman selanjutnya: Kecemasan akademik Kecemasan akademik

Kecemasan merupakan suatu keadaan khawatir di mana seseorang merasakan bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan atau buruk akan segera terjadi.

"Khawatir sebenarnya diperlukan jika dalam kadar yang tidak berlebihan, karena khawatir akan membuat seseorang untuk dapat proaktif berjaga-jaga melakukan sesuatu agar apa yang terjadi masih dalam ekspektasi," kata Nanda.

Kecemasan akademik bukan hanya kecemasan ketika menghadapi ujian, namun termasuk juga kecemasan terhadap beberapa hal lainnya.

Ada berbagai macam faktor penyebab kecemasan akademik di sekolah, di antaranya adalah target kurikulum yang terlalu tinggi, iklim pembelajaran yang tidak kondusif, pemberian tugas yang sangat padat, sistem penilaian ketat dan “kurang adil”, sikap dan perlakuan guru yang dinilai “kurang bersahabat” misalnya galak, judes dan kurang berkompeten. Selain itu, sarana dan prasarana belajar yang sangat terbatas juga bisa menjadi penyebabnya.

Kecemasan akademik perlu ditangani segera, kata Nanda. Apalagi jika siswa sudah mulai ketakutan akibat tidak sanggup lagi mengerjakan tugas menumpuk sehingga bisa menyebabkan mereka benci terhadap mata pelajaran atau bahkan bisa sampai benci terhadap guru yang mengajar di mata pelajaran tersebut.

"Atau bisa juga menyebabkan siswa berbohong, prestasi menurun, serta bolos dari mata pelajaran."

"Guna mengatasi kecemasan akademik siswa, diperlukan peran sinergis dari banyak pihak, tidak hanya dari siswa itu sendiri. Guru tentunya memiliki porsi yang signifikan dalam membantu siswa mengatasi kecemasan siswa. Kecemasan pada dasarnya dapat diatasi dengan meningkatkan kesadaran diri akan apa yang menjadi sumber masalah," katanya.

Guru dapat membantu siswa dengan mengenali apa yang menjadi sumber kecemasan siswa dan mengetahui masalah yang dialami siswa terkait kegiatan pembelajaran daring. Selain itu, guru perlu untuk dapat mengenali sekaligus mengidentifikasi gejala-gejala kecemasan akademik yang terjadi pada siswa.

Guru dapat menggali data ini dengan melakukan komunikasi yang suportif sehingga terjalin interaksi yang mendukung pada siswa sehingga siswa dapat menjadi terbuka akan masalahnya.

Dengan adanya komunikasi yang suportif dari guru, siswa mendapatkan dukungan sosial yang diperlukannya dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan seperti saat ini.

Peran guru siasati kecemasan

Nanda menjelaskan guru sebagai pendamping harus berperan menjadi konselor.

"Artinya, mampu mendengarkan secara aktif yaitu memberikan kesempatan bagi murid untuk mengeluarkan pikiran dan perasaannya, lalu memberikan umpan balik."

Nanda juga menekankan para guru untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat murid enggan terbuka soal kecemasannya. Mulai dari argumentasi, menggurui sampai menghakimi. Menurutnya konselor yang baik juga harus memiliki empati, ketulusan (genuine) serta sikap menghargai nilai-nilai yang dimiliki murid apa adanya (unconditional positive regard).

Penerapan metode tersebut saat konseling akan membuat murid merasa diperhatikan, didukung sehingga bisa lebih nyaman untuk menceritakan kecemasan yang dialaminya. Terjalinnya komunikasi yang saling mendukung ini, akan mempermudah guru dalam membantu murid mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi selama masa transisis PTM.

Lebih lanjut, Ana mengatakan guru diharapkan tidak hanya sebagai pengajar konten, tapi guru juga bisa mengantarkan peserta didik berkembang.

"Dan salah satu caranya bisa mengantarkan dengan sehat salah satunya adalah dengan membekali guru dengan basic counselling skill."

Menyambut hari guru yang jatuh pada 25 November 2021, Cetta Satkaara bekerja sama dengan RGBK menyelenggarakan kegiatan webinar bagi guru tingkat SD dan SMP hingga SMA sederajat secara nasional. Rangkaian webinar ini diadakan pada 20 & 21 November 2021 melalui aplikasi zoom meeting dan diikuti oleh 674 guru yang terpilih.

Webinar pertama diadakan pada Sabtu, 20 November 2021 dengan tema Basic Counseling Skills (BCS): Mengatasi Kecemasan Murid Di Awal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang diikuti oleh 286 guru terpilih.

Tema tersebut dipilih berdasarkan poling nasional yang dilakukan per November 2021 kepada 106 guru ditingkat SD hingga SMA dari 20 provinsi, seputar permasalahan yang sering mereka temui dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sehari-hari, khususnya selama peralihan dari PJJ ke PTM.

"Melalui rangkaian Program Webinar Satkaara Berbagi, kami berupaya memberi solusi kepada para guru terhadap permasalahan KBM terutama yang timbul jelang PTM dengan menghadirkan pakar yang kompeten di bidangnya," kata Co-Founder dan Senior Advisor PT Cetta Satkaara, Ruth Andriani.

Selain tema BCS, Satkaara Berbagi juga memfasilitasi para guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya dengan Webinar Publik Speaking yang diselenggarakan pada hari Minggu, 21 November 2021. Webinar yang diikuti oleh 240 guru terpilih ini menghadirkan pembicara Manager Presenter dan Sekretariat Redaksi TvOne, Divi Lukmansyah serta Founder RGBK dan Widyaiswara PPPPTK Penjas dan BK di Kemendikbud Ristek, Ana Susanti.

Kedua webinar yang didedikasikan bagi para guru ini merupakan wujud nyata komitmen Satkaara Berbagi untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dan pendidikan di Indonesia.

Selain pengetahuan baru, Satkaara Berbagi juga memberikan apresiasi berupa asuransi jiwa kepada 60 guru yang ikut serta dalam rangkaian program webinar dengan total nilai perlindungan sebesar Rp300.000.000 dan periode perlindungan selama satu tahun.(ant)


 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Menkeu Sri MulSebut Anggaran Kesehatan Sudah Cair hingga Rp147,1 Triliun, Ini Rincian Alokasinya

Menkeu Sri MulSebut Anggaran Kesehatan Sudah Cair hingga Rp147,1 Triliun, Ini Rincian Alokasinya

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bahwa realisasi anggaran sebesar Rp147,1 triliun itu dikelola untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia
Marselino Ferdinan Saingi Takumi Minamino hingga Son Heung-min, Bintang Timnas Indonesia Itu Masuk Nominasi 10 Gol Terbaik 

Marselino Ferdinan Saingi Takumi Minamino hingga Son Heung-min, Bintang Timnas Indonesia Itu Masuk Nominasi 10 Gol Terbaik 

Bintang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan menyaingi Takumi Minamino hingga Son Heung-min setelah namanya masuk dalam daftar nominasi 10 gol terbaik di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dia Kembali! Sempat Absen Bela Timnas Indonesia Karena Cedera, Akhirnya Mees Hilgers Muncul di Latihan FC Twente

Dia Kembali! Sempat Absen Bela Timnas Indonesia Karena Cedera, Akhirnya Mees Hilgers Muncul di Latihan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia yang sempat absen di Kualifikasi Piala Dunia 2026 akibat cedera, Mees Hilgers akhirnya muncul dan sudah terlihat ikut Latihan FC Twente.
Rp7,5 Triliun Modal Asing Kabur dari Indonesia dalam Sepekan

Rp7,5 Triliun Modal Asing Kabur dari Indonesia dalam Sepekan

BI mencatat aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp7,5 triliun.
Gelar Seminar Budaya Keselamatan Penerbangan, Rivan A. Purwantono Tekankan Pentingnya Kesadaran Kolektif Keselamatan Transportasi Udara

Gelar Seminar Budaya Keselamatan Penerbangan, Rivan A. Purwantono Tekankan Pentingnya Kesadaran Kolektif Keselamatan Transportasi Udara

Jasa Raharja dan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menggelar sosialisasi tentang pentingnya budaya keselamatan dan pemahaman asuransi keselamatan penerbangan.
Kemenhub Prediksi Pergerakan Orang saat Nataru Capai 110,67 Juta

Kemenhub Prediksi Pergerakan Orang saat Nataru Capai 110,67 Juta

"Potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang," kata Dudy Purwagandhi,
Trending
Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Jelang hadapi Australia di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2025 mendatang, media Belanda sampaikan kabar buruk untuk Timnas Indonesia.
Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Timnas Indonesia berhasil menaklukan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). 
Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Suasana ruang ganti Timnas Indonesia penuh semangat setelah Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes menyampaikan hal ini meskit tanpa Shin Tae-yong. Jay Idzes bilang
3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda sepak bola dunia kunjungi Indonesia usai laga Timnas Indonesia kontra Arab Saudi. Dennis Wise dari Chelsea, Eric Abidal dari Barcelona, legenda Italia
Bawa-bawa Asnawi Mangkualam, Coach Justin Tegas Tak Restui Keinginan Rizky Ridho untuk Main di Liga Thailand: Lu Kalau Bisa Jangan...

Bawa-bawa Asnawi Mangkualam, Coach Justin Tegas Tak Restui Keinginan Rizky Ridho untuk Main di Liga Thailand: Lu Kalau Bisa Jangan...

Coach Justin nyatakan ketidaksetujuannya pada Rizky Ridho yang ingin berkarier di Liga Thailand. Singgung performa menurun Asnawi Mangkualam yang melempem.
Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tampil di luar negeri dan tak perlu lagi dinaturalisasi, para diaspora ini layak dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024.
Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Punya garis darah keturunan Indonesia membuat Jayden Oosterwolde menjadi sorotan untuk bergabung membela Timnas Indonesia
Selengkapnya
Viral