Jakarta, tvOnenews.com - Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sedang ramai dengan isu Bisphenol a (BPA) yang disebut-sebut berada di galon berbahan Polikarbonat (PC).
Sejumlah kampanye pun bermunculan untuk menggunakan kemasan air minum bebas BPA. Padahal, galon bening berbahan lain seperti PET (Polyethylene Terephthalate) yang di klaim bebas BPA juga tidak sepenuhnya aman. Hal ini mengingat kemasan air minum tersebut juga menggunakan senyawa kimia lain dalam setiap proses pembuatannya.
"Tidak mengandung BPA belum tentu juga tidak mengandung bahan berbahaya lainnya," kata Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip) Andri Cahyo Kumoro dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Dia menjelaskan bahwa sebagaimana BPA dalam galon PC, di dalam AMDK non-PC alias polyethylene terephthalate (PET) atau galon sekali pakai juga mengandung senyawa kimia yang bisa mengotori air minum. Misalnya saja senyawa antimon (Sb), Asetaldehida atau senyawa logam lain yang lebih membahayakan tubuh.
PET dibuat dari bahan baku asam tereftalat (TA) dan etilen glikol (EG) dengan bantuan katalis berbasis antimon (Sb), Germanium (Ge), atau Titanium (Ti). Dia mengatakan, suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar matahari secara langsung dapat meningkatkan pelepasan zat antimon ke dalam air.
Antimon merupakan salah satu pencemar air minum yang utama, yang melebihi tingkat kontaminan maksimum (MCL), yaitu 6 ppb, dalam beberapa kondisi penggunaannya. Paparan antimon dalam jangka pendek dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah dan diare.
Selain itu, kolesterol darah yang lebih tinggi dan gula darah yang lebih rendah adalah efek samping lain yang sering dilaporkan jika terpapar dalam jangka waktu yang lebih lama. Galon PET atau sekali pakai juga mengandung antimon trioksida dianggap bersifat karsinogen yang bisa menyebabkan terjadinya kanker pada sel-sel tubuh.
Load more