Bengkalis, Riau - Warga Desa Muntai, Bantan, Bengkalis, Riau mencari alternatif tambahan ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid-19 dengan menjadi peternak lebah Madu Apis Cerana yang budidayanya dilakukan di tengah perkebunan kelapa sawit.
Budi daya lebah Madu Apis Cerana ini berbeda dengan peternakan lebah madu lainnya. Peternakan lebah Apis Cerana diternakkan di dalam perkebunan sawit dengan menggunakan kotak-kotak yang dirancang untuk budi daya sehingga dapat menghasilkan madu yang baik dan bagus.
Menurut ketua kelompok budi daya madu, Tamrin, mengatakan lebah Apis Cerana merupakan jenis lebah yang suka memakan bunga-bunga yang ada di sekitar kebun termasuk menyerap bunga buah sawit. Inilah yang membedakan Madu Apis Cerana dengan madu lainnya.
"Lebah Apis Cerana ini, hanya bisa panen dua kali setahun, biasanya panen pada di akhir tahun di bulan 12 dan setelah itu sekitar di bulan 5, saat ini kelompok peternakan lebah madu memiliki sekitar 500 kotak yang sudah dibangun di kawasan perkebunan, satu kotak dapat menghasilkan 6 hingga 10 botol Madu Apis Cerana dan di jual Rp100 ribu satu botol," kata Tamrin.
Madu lebah Apis Cerana dikenal dapat meningkatkan imunitas tubuh serta banyak dicari selama pandemi Covid-19. Awal Covid-19 tahun lalu, permintaan madu tidak hanya dari Bengkalis dan Pekanbaru saja, bahkan dari luar daerah.
Madu Apis Cerana khususnya di Desa Muntai, Bantan ini memiliki keunggulan tersendiri hingga perlu untuk dilestarikan dan dibudidayakan. Selain memiliki nilai ekonomis tentu dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis, Riau. (Dedi Eka Putra/ Wna)
Load more