Jakarta - Saraf kejepit atau dalam bahasa kedokteran dikenal dengan istilah Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan penyakit yang terjadi ketika bantalan tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.
Dilansir dari healthline.com, tulang belakang manusia terdiri dari serangkaian ruas tulang yang ditumpuk satu sama lain. Setiap ruas tulang dilapisi oleh bantalan ruas tulang atau sering juga disebut cakram/disc. Bantalan ini berfungsi untuk menahan guncangan akibat aktivitas sehari-hari yang dilakukan manusia.
“Saraf kejepit” atau HNP terjadi ketika bantalan ruas tulang bergeser. Jika sampai tidak menjepit saraf, penderita HNP mungkin tidak akan merasakan sakit sama sekali, atau hanya merasakan sakit punggung ringan.
Namun, jika hernia menekan atau menjepit saraf tulang belakang, gejala yang muncul tergantung pada lokasi dan seberapa banyak saraf yang terjepit. Penderita biasanya merasakan sakit punggung kiri dan kanan, bahkan menjalar hingga paha dan kaki.
Penyebab Saraf Kejepit
Selain faktor bertambahnya usia, ternyata saraf kejepit atau HNP dapat disebabkan karena aktivitas-aktivitas tertentu. Mengangkat benda yang berat dengan posisi yang salah juga dapat menyebabkan ketegangan pada punggung bagian bawah, yang dapat menyebabkan bantalan tulang bergeser.
Selain itu, melakukan aktivitas yang berulang-ulang di sekitaran pinggang dan melelahkan juga dapat beresiko tinggi membuat bantalan punggung bergeser. Individu yang kelebihan berat badan juga berisiko lebih tinggi mengalami saraf kejepit karan harus menopang berat tambahan. Otot yang lemah dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak juga dapat berkontribusi pada bergesernya bantalan tulang.
Seiring bertambahnya usia, bantalan tulang cenderung mengalami pergeseran. Hal ini disebabkan karena kandungan cairan pelindung bantalan semakin berkurang. Uniknya, hal ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Load more