“Misalnya ingin sedikit asin ya ditambahkan setelah makanan siap disantap,” imbuhnya.
Selain itu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak pernah menggabungkan antara karbohidrat dan protein dalam sekali makan. Contohnya ketika makan daging tidak pernah menggunakan roti atau gandum.
“Jadi kalau makan daging beliau campurannya minyak zaitun dengan buah dan sayur-sayuran,” terangnya.
Daging yang dicampur dengan nasi menurut dr Cahyono menyebabkan masyarakat Indonesia yang jarang makan daging tapi memiliki tingkat serangan jantung tinggi.
“Sementara orang Arab itu kalau makan daging doyan tapi ternyata sakit jantung koroner dan stroke di negeri Arab itu rendah, dibandingkan dengan Indonesia jauh lebih banyak,” katanya.
Maka dari itu dr Cahyono mengajak agar masyarakat Indonesia tidak takut berlebihan terhadap daging karena dianggap hipertensi, kolesterol, atau stroke.
“Jangan takut sama daging kambing atau sapi. Nggak apa-apa makan sate silakan, karena yang menyebabkan kita sakit itu bukan dagingnya tapi bumbunya, santannya, garamnya yang terlalu berlebihan,” paparnya.
Load more