Resistensi insulin, kata dia, disebabkan karena kadar insulin yang tinggi bisa mengaktifkan fibroblas dermal dan keratinosit melalui reseptor insulin yang ada pada sel-sel tersebut.
Alhasil, terjadi peningkatan deposisi glikosaminoglikans oleh fibroblas di dermal.
Adapun hal ini menyebabkan papillomatosis (kutil) dan hiperkeratosis, seperti terjadi penebalan atau pengerasan kulit yang tidak normal.
“Ini bisa menjadi indikator obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak dan orang dewasa,” katanya.
Untuk informasi tambahan, mengutip dari jurnal “Acanthosis Nigricans dan Hubungannya dengan Resistensi Insulin pada Anak dan Remaja” karya Jose RL Batubara dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, AN dibagi menjadi dua kategori besar yaitu jinak (benign) dan ganas (malignant).
Prevalensi AN bervariasi dari 7% pada populasi umum sampai dengan 74% pada orang dengan obesitas.
Load more