Sleman, DIY - Virus Corona terus bermutasi. Setelah varian Delta, kini muncul varian Corona B.1.1.529 Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Salah satu peneliti virus corona di Indonesia menyebutkan organisme sangat kecil itu juga bisa menyerang saluran pencernaan.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM Wasito mengatakan, mutasi virus Corona bisa terjadi di semua negara di mana virus tersebut pernah terdeteksi. Sebab virus yang berasal dari kelelawar ini sudah mengalami ribuan mutasi dalam tubuh kelelawar sehingga mampu menular ke manusia dan kini sudah antar manusia.
"Di kelelawar terjadi mutasi yang berulang-ulang sehingga dulu bisa menyebabkan Sars dan Mers. Saat ini masih dicari kenapa bisa terjadi mutasi berulang beribu kali dalam sirkulasi darah dan dalam sel jaringan kelelawar yang kini masih menjadi misteri, tapi tidak semua kelelawar memiliki Corona," katanya dalam keterangan tertulis UGM, Selasa (30/11/2021).
Wasito yang sudah melakukan penelitian virus Corona pada hewan ternak besar, unggas, dan hewan kecil sejak 1988 menyebut, awalnya virus ini tidak menular ke manusia. Namun setelah mengalami banyak mutasi ke kelelawar akhirnya bisa menular ke manusia.
Meski begitu, gejala yang ditimbulkan pada hewan yang terinfeksi virus Corona pada umumnya adalah menyerang saluran pernapasan. Akan tetapi tidak sedikit juga yang menyerang saluran pencernaan pada hewan.
Menurutnya, gejala paparan Covid-19 pada manusia juga lebih banyak menyerang saluran pernapasan dengan munculnya batuk dan pilek hingga gangguan pernapasan. Wasito menduga, tidak menutup kemungkinan virus Corona juga menyerang saluran pencernaan dengan munculnya diare akut, seperti halnya yang terjadi pada hewan terpapar virus Corona.
"Sekarang ini lewat pernapasan, namun bisa saja nantinya lewat tinja karena mengalami diare. Saya sudah menduga lama," ungkapnya.
Sejak pertama kali meneliti virus Corona pada hewan 33 tahun lalu, lanjut Wasito, ukuran virus ini sangat kecil yakni 0,1 mikron sehingga bisa menembus masker yang dipakai manusia. Oleh karena itu ia menyarankan agar selain memakai masker juga menjaga jarak minimal 2 meter agar tidak tertular.
"Percuma jika kita memakai masker tapi jarak masih berdekatan dan bersentuhan karena ukuran virus yang kecil ini bisa keluar masuk masker," jelasnya.
Selain itu, virus Corona juga memiliki kemampuan penetrasi yang sangat tinggi. Hal ini terutama pada kondisi tubuh yang mengalami kepanikan atau stres.
"Menghindari stres dengan jangan kagetan atau gumunan, tetap menjaga 6M, 3T, lingkungan yang kondusif dan selalu konsumsi suplemen vitamin," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/act)
Load more