tvOnenews.com - Bagi paksu dan bunda yang akan menjalankan hubungan suami istri, perlu diingat ada beberapa hal yang dilarang bagi syariat islam.
Dalam hal berhubungan intim terdapat adab dalam syariat Islam. Beberapa hal dilarang untuk dilakukan oleh pasutri.
Sebab Islam telah menetapkan berbagai adab dan tata cara hidup umatnya, termasuk dalam berhubungan intim.
Hubungan seks bukan hanya mengenai kenikmatan dan penyaluran hasrat seksual saja, melainkan memiliki nilai ibadah.
Hal ini ditekankan oleh Rasulullah SAW agar umatnya bisa menahan pandangan dan mampu menjaga diri dari sesuatu yang diharamkan.
Diriwayatkan dalam hadits Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
Artinya:
"Wahai para pemuda, siapa yang mampu menikah di antara kamu semua, maka menikahlah. Karena ia lebih dapat menahan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Siapa yang belum mampu, hendaknya berpuasa, karena ia sebagai tameng," (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan lain-lain).
Ilustrasi Hubungan Suami Istri. (Ist)
Berikut adalah tata cara berhubungan suami Istri yang tidak sesuai sunnah
Berhubungan intim antara suami dan istri adalah tindakan yang didorong dalam Islam, karena merupakan suatu ibadah dan dapat membawa berkah dari Allah SWT.
Namun ada aturan serta adab tertentu bagaimana tata cara berhubungan intim suami istri sesuai sunnah dan syariat Islam yang harus ditaati oleh umat muslim.
Berikut adalah beberapa hal dan posisi yang dilarang saat berhubungan intim sesuai adab dan tata cara sesuai syariat Islam:
Ada berbagai cara berhubungan suami istri sesuai sunnah, tapi ada juga yang tidak sesuai sunnah atau bahkan bertentangan dengan syariat Islam.
Meskipun atas persetujuan istri, hubungan seks secara anal tidak diperbolehkan dalam Islam.
Larangan tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang menyebutkan bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita harus dilakukan di depan.
"Siapa saja yang melakukan hubungan badan dengan wanita yang sedang datang bulan, di bagian dubur, datang ke peramal dan percaya yang dikatakan, maka sesungguhnya dia tidak percaya pada apa yang diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ibnu Majah)
Haram hukumnya bagi paksu memasukkan kemaluan ke dalam lubang anus atau dubur sang istri.
Hal ini dikarenakan dubur merupakan tempat keluarnya kotoran, sehingga dikhawatirkan akan mendatangkan penyakit jika pasutri melakukannya. Islam melarangnya tentu saja bukan tanpa alasan.
Dalam Islam tidak diperbolehkan bagi pasutri dalam keadaan telanjang bulat saat bercinta.
Pasutri harus dalam kondisi tertutup selimut atau benda apa pun yang bisa digunakan. Berhubungan intim dengan kondisi telanjang dianggap sebagai dosa dalam Islam.
Ilustrasi Hubungan Suami Istri. (Ist)
Nabi Muhammad SAW dengan tegas menyatakan bahwa berhubungan intim dengan posisi berdiri tidak diperbolehkan dalam Islam.
Hal ini dikarenakan dapat membuat hubungan tersebut menjadi jauh dari rahmat Allah.
Dalam hukum Islam, berhubungan seks sebaiknya dilakukan di area yang tertutup seperti kamar tidur.
Berhubungan seks di luar ruangan merupakan hal yang dilarang dan tidak disukai Allah SWT.
Berhubungan seks atau bercinta merupakan hal yang sangat pribadi dalam ajaran Islam.
Jika paksu dan bunda sedang dirumah bersama orang lain dan orang lain berpotensi mendengar saat suami dan istri bercinta, sebaiknya hindari kondisi tersebut.
Berhubungan intim dihadapan seorang anak, disebut sebagai perbuatan yang tidak senonoh karena seorang anak belum cukup mengerti untuk memahami tentang hubungan intim pasutri.
Selain area outdoor, ada pula tempat lain yang dilarang untuk pasutri berhubungan intim menurut ajaran Islam.
Beberapa tempat di mana para malaikat berada di atas manusia itu sendiri, seperti di perahu, pantai, dan di jalan raya.
Melakukan hal tersebut membuat manusia terlihat mirip dengan perilaku binatang, di mana perilaku seksualnya dapat dilihat oleh mahluk atau orang lain.
Kiblat adalah tempat dan arah yang disucikan dalam Islam, seperti yang dihadapi seorang Muslim saat mereka menyembah Allah.
Dalam Islam, seorang istri tidak boleh menolak permintaan suami untuk berhubungan intim. Jika bunda ingin menyenangkan suami, maka penuhi keinginannya untuk berhubungan intim.
Selama bunda tidak berada dalam kondisi menstruasi, sedang sakit, dan kelelahan, sebaiknya bunda tidak menolak ajakan paksu untuk berhubungan intim.
Saat seorang istri sedang haid, maka dilarang bercinta. Karena hal ini akan menyakiti seorang wanita, maka berhubungan intim harus dihentikan sementara sampai sang istri selesai haid.
Menolak permintaan berhubungan intim merupakan salah satu hak seorang istri dalam Islam terhadap suami.
Dalam Islam, ada pula waktu-waktu tertentu yang disarankan untuk berhubungan intim, yaitu sebelum subuh, saat zuhur, dan setelah isya. (udn/kmr)
Load more