Jakarta, tvOnenews.com - Kekompakan menjadi kunci dari keberhasilan pasangan menjalankan program kehamilan (promil), karena memberikan energi positif dan semangat ketika mengikuti seluruh prosedur.
“Saya ingin menekankan kalau kita bicara sukses hamil atau sukses promil, pasangan harus kompak dulu, niatnya harus baik, semangat dan mentalitasnya harus sama karena itu mereka harus berkomunikasi satu sama lain,” kata Dokter Endokrinologi dan Reproduksi dr. Steven Aristida, Sp.OG, Subsp. KFER dalam sesi tanya jawab yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Steven menuturkan sejak awal kekompakan dapat dinilai dari kedatangan pasangan ke fasilitas kesehatan. Kehadiran keduanya dapat membantu sesi konsultasi dan pemeriksaan berjalan lebih efektif karena berbagai temuan hasil dapat diedukasikan kepada keduanya secara rinci dan jelas.
Kekompakan pasangan ketika menghadiri sesi konsultasi yang sesuai jadwal, juga mempercepat pengambilan keputusan untuk memberi tindakan medis berdasarkan hasil laboratorium maupun pemeriksaan lainnya.
Menurutnya keberhasilan promil juga dapat diwujudkan apabila semua saran yang diberikan dokter seperti mengonsumsi obat, vitamin, dan makan protein yang cukup dijalankan bersama-sama. Sehingga hasil pemeriksaan keduanya dapat lebih maksimal.
Hal selanjutnya yang dapat mendukung keberhasilan program kehamilan itu adalah komunikasi dua arah yang terjalin di antara kedua belah pihak. Konsultan fertilitas itu menekankan baik pria dan wanita sama-sama memiliki andil dalam menciptakan kehamilan yang sehat dan berkualitas.
“Ini berbicara tentang interaksi antara suami dan istri. Itu tidak selalu harmonis, apalagi kalau bicara promil jangka waktunya lama dan itu melelahkan buat mental, energi juga finansial. Bisa-bisa terjadi keributan,” ucapnya.
Menurutnya untuk menghindari adanya pertikaian selama promil berjalan, keduanya harus saling mengingatkan untuk menjaga pola hidup sehat sekaligus ketepatan waktu meminum berbagai obat dan waktu kontrol yang telah dianjurkan.
Komunikasi juga harus terjaga tetap baik ketika salah satu pasangan mengalami kelainan pada hasil pemeriksaan. Dalam hal ini bisa diakibatkan oleh jumlah sperma yang amat sedikit, dinding rahim yang begitu tipis sehingga kurang bagus dan menyulitkan embrio untuk menempel atau cadangan telur yang terlalu sedikit.
Dengan demikian, ia menyarankan sebelum memutuskan untuk memulai proses promil setiap pasangan harus sudah saling percaya dan menyiapkan mentalnya terhadap semua potensi yang kemungkinan terjadi.
“Jadi harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Jangan waktu (salah satu) lagi keluar kota atau sedang dalam masa studi atau lagi ujian PNS misalnya. Itu akan susah, akhirnya bisa saling menyalahkan, jadi harus mempersiapkan waktunya jauh-jauh hari,” kata dia. (ant/mii)
Load more