Pada tahun 1959, dr. Michael Buoneker bereksperimen dengan etsa enamel, yakni proses pengikisan permukaan gigi dengan ringan untuk memperkuat ikatan selan dan restorasi gigi.
Proses tersebut juga nantinya akan membantu veneer terpasang dengan nyaman agar tidak menonjol saat dipasang di gigi pasien.
Barulah pada 1982 penyempurnaan veneer dilakukan oleh dr. Simonsen dan dr. Calamia. Mereka meingkatkan kekuatan perekat dengan mengaplikasikan asam florida dalam etsa dan resing komposit. Tujuannya adalah untuk merekatkan porselen ke gigi secara permanen, sehingga bisa bertahan antara 10-30 tahun.
Ilustrasi veneer gigi. Sumber: Pexels/Anna Shvets
Pernahkah kamu merasa tidak percaya diri dengan warna maupun bentuk gigi yang kurang sempurna? Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat gigi terlihat lebih putih adalah dengan melakukan prosedur veneer.
Load more