tvOnenews.com - Nasi goreng ternyata mengandung sesuatu yang menjadi biang keroknya penyakit. Apa itu? Simak penjelasan dr Zaidul Akbar.
Siapa sih yang tidak suka makan nasi goreng?
Makanan yang sudah menjadi khas Indonesia ini menjadi favorite banyak orang karena rasanya yang lezat.
Ilustrasi nasi goreng. Sumber: Tim tvOne - Sonik Jatmiko
Bahkan, kini banyak varian baru dari nasi goreng sehingga semakin disukai, sebab tidak bosan dengan menu rasa yang beragam.
Pada dasarnya, nasi goreng adalah nasi yang digoreng menggunakan bumbu-bumbu.
Bisa ditambahkan berbagai toping sesuai selera masing-masing.
Namun, ternyata nasi goreng mengandung sesuatu yang menjadi biang keroknya penyakit. Kok bisa?
Nasi goreng tentu menggunakan nasi. Dan biasanya nasi yang digunakan adalah nasi putih.
Dalam nasi terkandung gula yang sangat tinggi, dan jenis gula dalam nasi adalah gula sederhana.
"Nasi isinya apa? Gula. Gulanya jenis gula sederhana," ujar dr Zaidul Akbar dalam tayangan video YouTube Assabil Channel.
Potret dr Zaidul Akbar. Sumber: YouTube dr Zaidul Akbar Official
Sebab, gula kompleks yang mengandung serat, enzim dan vitamin adanya pada kulit ari beras.
"Karena gula kompleks, seratnya, enzimnya, vitaminnya, sudah hilang dengan pengolahan beras. Itu ada pada kulit ari-nya beras," kata dr Zaidul Akbar.
Kemudian dr Zaidul Akbar menjelaskan jika gula tidak dipakai dalam tubuh makan akan diubah menjadi glikogen.
Glikogen kalau tidak dipakai akan diubah menjadi lemak.
Maka, terlalu banyak makan nasi putih akan berpotensi menimbulkan banyak lemak pada tubuh.
"Banyak kelebihan gula, tandanya adanya lipatan di pinggang," ujar dr Zaidul Akbar.
"Itu lemak isinya," imbuhnya.
dr Zaidul Akbar jelaskan kandungan nasi putih. Sumber: Kolase tim tvOnenews
Selain nasi yang mengandung gula, nasi goreng dimasak menggunakan minyak.
Biasanya, makan nasi goreng juga dilengkapi dengan bakwan, kerupuk, hingga minum es teh.
Semua makanan dan minuman tambahan tersebut mengandung gula yang tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus.
"Yang kedua, nasi goreng dimasak pakai minyak. Minyak lemak. Terus makannya pakai bakwan, bakwan isinya gula nggak? (Gula) Nggak dipakai jadinya lemak," kata dr Zaidul Akbar.
"Ada temannya namanya kerupuk. Kerupuknya digoreng, jadi lemak. Ada temennya lagi, teh manis, isinya gula," sambungnya.
Dokter Zaidul Akbar juga menyebut gula sebagai biang keroknya penyakit.
Oleh karena itu, dokter sekaligus pendakwah tersebut menyarankan untuk mengurangi konsumsi gula pasir.
Potret dr Zaidul Akbar. Sumber: YouTube dr Zaidul Akbar Official
"Bukan lemak yang membuat Anda berlemak, tapi gula. Dan dia biang kerok banyak penyakit," ujar dr Zaidul Akbar.
"Mulai sekarang, stop atau kurangilah produk berbasiskan gula pasir," sambungnya.
Jika ingin minum kopi, maka disarankan minum kopi tanpa gula. Jika ingin rasa manis, disarankan makan kurma.
"Saya bukan melarang nasi putih, bukan. Kita tetap butuh karbohidrat. Tapi karbohidrat atau gulanya kompleks. Jangan gula sederhana," kata dr Zaidul Akbar.
Bahkan dr Zaidul Akbar menyebut bekatul (dari kulit ari beras) lebih sehat daripada nasi putih itu sendiri.
"Jadi kalau mau sehat kurangilah nasi putih. Yang kedua, kurangi gula pasir, yang ketiga kurangi tepung, yang keempat kurangi minyak," pungkasnya.
(gwn)
Load more