Dengan menambahkan bahan-bahan kaya protein seperti telur atau daging, kita dapat mengurangi dampak negatif dari bahan pengawet dalam mi instan.
Menurut Dokter Tirta, mi instan tidak boleh dipandang sebagai makanan yang berbahaya secara mutlak.
Ia menekankan bahwa mi instan sebenarnya dirancang sebagai makanan darurat yang bisa menjadi sumber energi dalam situasi tertentu.
Misalnya bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarga dan membutuhkan makanan cepat dan murah.
"Nah, yang jadi masalah adalah kita tuh memandang makanan tuh berbahaya kayak racun," tegasnya. Pandangan masyarakat yang terlalu takut terhadap mi instan menurutnya perlu diluruskan.
Selama dikonsumsi dengan bijak dan tidak berlebihan, mi instan dapat menjadi pilihan makanan yang aman dan praktis.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mitos tentang mi instan yang mengandung lilin tidaklah benar.
Load more