Kemudian Rasulullah SAW tidur lagi, yang kedua yaitu tidur malam bada isya. Lalu, tengah malam bangun dan melakukan ibadah sampai waktu subuh.
Antara subuh sampai iqomah biasanya ada jeda lumayan panjang itu biasanya Rasul tidur lagi. Namun, bukan tidur yang terlelap, tapi tidur untuk istirahat.
"Jadi kurang lebih seperti itu gambaran tidurnya Nabi yang harus kita contoh," kata dr Zaidul Akbar
Namun, jika memang ada kebutuhan atau ada urgensi yang membuat tidak tidur, maka disilahkan untuk tidak tidur. Namun, jika ditujukan untuk ibadah, maka sebaiknya minta kepada Allah SWT, salah satunya dengan berdoa. Supaya dicukupkan waktu tidur, sehingga bisa beribadah dengan optimal.
"Jadi untuk orang-orang yang begadang itu tidak di syariatkan dalam Islam. Kecuali untuk urusan agama," kata dr Zaidul Akbar
Load more