Tak hanya itu saja, teknologi kecantikan atau beauty tech, diprediksi akan memainkan peran yang semakin besar di 2025.
Penelitian dari McKinsey menunjukkan bahwa 71% konsumen saat ini berharap untuk merasakan pengalaman yang dipersonalisasi saat mereka berbelanja.
Selanjutnya, Penelitian McKinsey juga menunjukkan bahwa personalisasi dapat berdampak langsung pada siklus hidup pelanggan.
Dilaporkan hampir 80% konsumen lebih cenderung melakukan pembelian berulang dari sebuah brand dan merekomendasikan brand tersebut kepada teman atau anggota keluarga jika dianggap memberikan pengalaman yang dipersonalisasi.
Hal ini tergambar dengan maraknya peluncuran produk-produk baru dalam bentuk professional devices yang menggunakan tehnologi AI yang dapat mendiagnosa keadaan kulit dengan menggunakan big data untuk dapat merekomendasikan formula yang cocok dengan permasalahan kulit yang dihadapi pelanggan.
Dengan harapan memenangkan pelanggan baru, akan banyak brand dan perusahaan kecantikan yang menggunakan teknologi dan sains dengan cara yang inovatif. Beberapa brand kecantikan besar telah mengintegrasikan AI dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara personalized dan penggunaan teknologi canggih seperti alat terapi kulit berbasis LED," beber dia.
Sementara untuk tren warna, Dr. Kilala Tilaar menyebutkan tren warna untuk 2025 memadukan elemen teknologi, alam, dan pengalaman manusia, yang mencerminkan interaksi yang berkembang antara unsur-unsur ini.
Load more