Menurut drg. Devya, faktor genetik sering menjadi penyebab, seperti kombinasi rahang kecil dari salah satu orang tua dan gigi besar dari yang lain. “Kondisi ini menciptakan ketidakseimbangan, sehingga gigi bungsu sulit tumbuh dengan normal,” jelasnya.
Meskipun tidak semua gigi bungsu yang tumbuh memerlukan tindakan, posisi miring atau impaksi sering kali membawa risiko lebih besar. Dalam kasus seperti ini, pencabutan biasanya menjadi solusi terbaik untuk mencegah komplikasi.
“Kalau tumbuhnya miring, dia tidak bermanfaat di rongga mulut. Permukaannya tidak rata, jadi tidak bisa digunakan untuk mengunyah,” tambah drg. Devya. Selain itu, gigi bungsu yang tumbuh miring dapat menekan gigi di depannya, menyebabkan gigi berjejal dan potensi masalah lain di rongga mulut.
Aurel sendiri telah menjalani pencabutan gigi bungsu sejak beberapa tahun lalu dan kini tidak lagi mengalami keluhan. Saat ini, perhatiannya lebih terfokus pada perawatan veneer yang baru saja diperbarui di Devya Dental Clinic.
Menurut drg. Devya, Aurel adalah salah satu pasien termuda yang pernah menggunakan veneer, dengan pemasangan pertamanya dilakukan saat ia berusia 17 tahun. Pada waktu itu, Aurel sudah menyelesaikan perawatan ortodontinya sehingga posisi giginya cukup rapi untuk dipasangi veneer.
Load more