Jakarta, tvOnenews.com - Seorang Doktor Anti-Aging Medicine dari Universitas Udayana Bali sekaligus Dosen Tetap Fakultas Kedokteran Militer, Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Sentul, Bogor, Dr. dr. Nadia Permatasari, M. Biomed (AAM) mengingatkan masyarakat soal pentingnya menjaga kesehatan kulit dan tubuh.
Menurutnya, proses penuaan terjadi secara bertahap dalam tiga fase utama, yakni fase subklinik, transisi, dan klinik.
Pada fase subklinik, yang berlangsung antara usia 25-35 tahun, sebagian besar hormon seperti hormon pertumbuhan, testosteron, dan estrogen mulai mengalami penurunan.
“Di fase ini, kerusakan akibat radikal bebas mulai menumpuk di sel dan DNA tubuh, meskipun secara lahiriah tanda-tanda penuaan belum terlihat jelas,” ujar Dr. Nadia dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2024).
Kebanyakan orang di fase ini masih merasa sehat dan energik, namun proses penuaan sejatinya sudah dimulai.
Memasuki fase transisi di usia 35-45 tahun, tanda-tanda penuaan mulai terlihat lebih jelas.
“Penurunan massa otot mulai terjadi, tubuh kehilangan kekuatan, dan energi berkurang. Kerusakan akibat radikal bebas juga semakin memengaruhi ekspresi gen, yang akhirnya memicu berbagai penyakit terkait penuaan,” terangnya.
Sedangkan di fase klinik, yang terjadi di usia 45 tahun ke atas, penurunan hormon semakin signifikan, kepadatan tulang berkurang, otot melemah, dan lemak tubuh meningkat, yang membuat proses penuaan semakin nyata.
Dr. Nadia juga menjelaskan bahwa penyebab penuaan kulit sangat kompleks dan melibatkan faktor genetika, metabolisme seluler, hormon, serta pengaruh eksternal seperti paparan sinar matahari, polusi, dan radiasi.
“Akibatnya, kulit akan mengalami kerutan, flek hitam, kehilangan elastisitas, dan tampak kusam,” ungkapnya.
Untungnya, perawatan anti-aging modern menawarkan berbagai solusi.
Salah satunya adalah penggunaan agen topikal yang mengandung bahan aktif seperti retinol (Vitamin A), asam hialuronat, Alpha Hydroxy Acid (AHA), serta Vitamin C, B3, dan E.
Retinol dikenal sebagai salah satu bahan aktif yang efektif dalam menghambat proses penuaan dengan merangsang produksi kolagen dan elastin, serta membantu mengurangi kerutan dan flek hitam akibat sinar UV.
“Asam hialuronat sangat baik untuk melembapkan kulit dan meningkatkan elastisitasnya,” ungkap Dr. Nadia.
Sementara itu, AHA berperan dalam regenerasi sel kulit, mengangkat sel kulit mati, dan mengurangi kerutan. Vitamin C, B3 (Niacinamide), dan E juga memiliki peran penting dalam melawan radikal bebas dan menjaga kelembapan kulit.
Dr. Nadia juga menekankan pentingnya antioksidan seperti flavonoid, polifenol, dan glutathione dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan paparan sinar matahari.
“Polifenol, misalnya, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang membantu memperlambat penuaan kulit,” jelasnya.
Namun, Dr. Nadia mengingatkan penggunaan produk anti-aging tidak boleh sembarangan.
“Sebelum memulai perawatan dengan agen topikal apa pun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan produk yang digunakan sesuai dengan kebutuhan kulit,” tuturnya.(lkf)
Load more