Angka-angka tersebut terbilang cukup tinggi, padahal ketiga negara ini dikenal gemar mengonsumsi mie instan. Hal ini terbukti dari adanya beragam olahan mie yang berasal dari ketiga negara tersebut, seperti ramen dan udon dari Jepang, liang mian dan mie beras guilin dari China, serta ramyeon dan jajangmyeon dan Korea Selatan.
Melihat kebingungan tersebut, dr. Zaidul Akbar menjawabnya. Dalam tayangan di channel YouTube Bisikan.com, dr. Zaidul Akbar membagikan informasi mengapa orang Jepang, China dan Korea Selatan tetap sehat meskipun banyak mengonsumsi mie.
Alasan orang China, Jepan, dan Korea Selatan tetap sehat meski makan mie
Ternyata menurut penjelasan dr. Zaidul Akbar diketahui bahwa orang Jepang, China, dan Korea Selatan gemar berjalan kaki.
“Apakah kualitas tepungnya berbeda dengan di Indonesia dengan tepung di Indonesia? Wallahualam saya tidak tahu, tapi di sana orang di Jepang kalau Anda lihat Jepang itu, Jepang Hongkong, China coba orangnya suka jalan,” ungkap dr. Zaidul Akbar.
Kebiasaan untuk berjalan pagi inilah yang sangat bermanfaat untuk membakar lemak-lemak tak sehat dalam tubuh.
“Setiap hari jadi kebakar meskipun nggak sehat gitu, kan? Tetap kebakar, kita kan nggak gitu masalahnya kan di kebiasaan gitu, loh. Jalan jarang, olahraga jarang, puasa jarang, minum air putih jarang,” jelas dr. Zaidul Akbar.
Load more