Dokter gizi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK (K) yang juga anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia mengingatkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat memicu berbagai penyakit, antara kegemukan, diabetes, sampai kanker.
“Gula itu bisa memicu kegemukan, memicu adanya kanker karena sel kanker itu makanannya sebenarnya gula. Bisa juga menyebabkan penuaan dini, penuaannya berjalan lebih cepat. Banyak sekali,” ungkapnya.
Kelebihan konsumsi gula akan membuat seseorang menjadi lebih emosional. “Gula juga membuat kita lebih emosional. Membuat kita merasa segar sehabis makan, tapi setelah beberapa jam kita bisa lemas,” kata Samuel.
Jika kebiasaan mengonsumsi makanan yang manis tidak dihilangkan, maka suatu saat seseorang akan kembali mencari gula (makanan manis).
Sementara, penggunaan gula sebagai pelengkap bumbu masakan masih diperbolehkan asal jumlahnya tidak berlebihan.
Asupan gula yang simpleks (sederhana), kata Inge, berjumlah kurang dari lima persen dari total kebutuhan kalori seseorang.
Misal seseorang memiliki kebutuhan 2.000 kalori, lima persen dari 2.000 adalah 100. Jumlah 100 tersebut dibagi lagi menjadi empat sehingga gula simpleks menjadi 25 gram.
Load more