tvOnenews.com - Menu nasi telur adalah salah satu hidangan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia.
Hidangan ini sering menjadi pilihan utama, terutama di saat anggaran terbatas, seperti menjelang akhir bulan.
Popularitasnya tidak hanya disebabkan oleh rasanya yang lezat, tetapi juga karena proses pembuatannya yang sederhana dan harganya yang terjangkau.
Hal ini membuat nasi telur menjadi makanan andalan, terutama bagi mahasiswa dan perantau.
Banyak variasi olahan nasi telur yang dapat ditemukan, seperti telur dadar, telur mata sapi, atau nasi goreng dengan tambahan telur.
Bahkan, berbagai konten di media sosial sering kali menampilkan kreasi resep nasi telur dengan tambahan bumbu untuk memberikan rasa yang berbeda.
Namun, penting untuk memahami bahwa meskipun hidangan ini sederhana dan mudah disiapkan, cara pengolahan serta konsumsi yang tidak tepat dapat berdampak kurang baik bagi kesehatan.
Menurut dr. Zaidul Akbar dalam kanal YouTube-nya, kombinasi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein dalam satu hidangan perlu diperhatikan.
Meski kelihatannya sederhana, konsumsi yang tidak bijak dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh.
Beliau menjelaskan, "Makanan sederhana itu seperti apa? Misalnya, dalam satu piring ada nasi, kentang, ikan, telur, tempe, dan sayur. Terlalu banyak variasi dalam satu hidangan sebenarnya tidak ideal."
Oleh karena itu, konsumsi nasi telur juga harus dilakukan dengan cara yang tepat agar tetap menyehatkan.
Khusus untuk telur, dr. Zaidul Akbar menekankan pentingnya cara pengolahan. "Telur itu sumber protein, tapi jika digoreng, terjadi denaturasi yang membuat kandungannya kurang sehat," jelasnya.
Untuk menjaga kualitas protein dalam telur, proses memasaknya harus dilakukan dengan benar.
Salah satu saran yang diberikan adalah menghindari penggorengan berlebihan agar kandungan proteinnya tetap terjaga.
Selain itu, beliau juga merekomendasikan penggunaan nasi organik yang lebih sehat dan kaya serat untuk mendapatkan manfaat gizi yang optimal.
Penelitian mendukung pandangan ini. Studi oleh Djoussé dan Gaziano (2008) yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah moderat tidak meningkatkan risiko penyakit jantung pada individu sehat.
Namun, pengolahan telur, seperti digoreng dengan minyak berlebih, dapat meningkatkan kadar lemak trans yang kurang baik bagi kesehatan.
Selain itu, penelitian lain dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics (2017) menemukan bahwa konsumsi nasi putih secara berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena indeks glikemiknya yang tinggi.
Oleh karena itu, mengganti nasi putih dengan nasi merah atau nasi organik yang tinggi serat bisa menjadi alternatif yang lebih baik.
Dr. Zaidul Akbar juga menyampaikan bahwa kombinasi nasi dengan telur sebenarnya bukan masalah selama bahan yang digunakan berkualitas baik dan cara memasaknya tepat.
Beliau menekankan pentingnya pola makan sederhana dan sehat. "Kalau telurnya dimasak dengan baik sehingga proteinnya tetap stabil, dan nasinya adalah beras organik yang kaya serat, itu tidak apa-apa," tambahnya.
Kesimpulannya, nasi telur bisa menjadi pilihan makanan sehat jika bahan yang digunakan dan cara pengolahannya diperhatikan.
Hindari menggoreng telur secara berlebihan dan pilihlah nasi yang tinggi serat untuk memaksimalkan manfaat kesehatan.
Dengan pendekatan ini, Anda dapat menikmati nasi telur tanpa khawatir mengorbankan kesehatan. Mari mulai memperhatikan kualitas bahan makanan dan pola makan untuk hidup yang lebih sehat. (udn)
Load more