tvonenews.com - Nasi dan telur kerap menjadi alternatif banyak orang di tanggal tua. Namun, dr Zaidul Akbar menyarankan untuk tak mengonsumsi menu tersebut.
Tanggal tua melanda, tapi gajian masih lama membuat banyak orang harus putar otak untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Akhirnya, menu nasi dengan telur pun dipilih sebagai alternatif, karena memiliki rasa yang enak dan harganya murah.
Bisa dikatakan menu nasi dan telur menjadi salah satu hidangan favorti banyak orang di Indonesia. Sebab, telur bisa diolah menjadi beragam hidangan, mulai dari telur goreng, telur balado, bahkan mencapurnya sebagai pelengkap nasi goreng.
Bahkan, di media sosial juga ada bergaam konten resep memasak nasi telur dengan bermacam-macam tambahan bumbu.
Alhasil, tak heran jika menu nasi telur menjadi salah satu hidangan favorit masyarakat Indonesia, dan alternatif saat tanggal tua.
Namun, mulai sekarang Anda harus lebih memerhatikan lagi soal mengonsumsi nasi telur, agar kesehatan tubuh juga lebih terjaga.
Dr Zaidul Akbar menyarankan untuk lebih memerhatikan lagi soal menu makan dengan nasi dan telur goreng.
Dokter sekaligus pendakwah tersebut lebih dulu menjelaskan dan menyarankan agar menerapkan pola makan sederhana, seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
"Makanan yang sederhana itu yang tidak terlalu banyak ragamnya. Rasulullah Shallallahu Wassalam, salah satu makanan kegemaran beliau adalah tharid, roti gandum gitu yang dicampur, diaduk dengan kuah kari. Itu kan sederhana, ya, ada karbohidratnya, ada protein juga," jelasnya, dikutip YouTube Sehat Sunnah, Selasa (28/1/2025).
Alasannya, menyantap makanan sederhana dapat menjaga kesehatan tubuh seseorang. Selain itu, apabila seseorang sedang terserang penyakit, maka akan lebih mudah untuk mengobatinya.
"Semakin sederhana yang kita makan, semakin kesehatan akan terjaga, dan kalaupun sakit akan jauh lebih mudah ngobatinnya," ujarnya.
Meski mengonsumsi makanan sederhana dapat menjaga kesehatan tubuh, tapi tidak semua makanan yang sederhana juga bisa dikonsumsi sembarangan. Salah satu contohnya adalah mengonsumsi nasi dengan telur goreng.
"Kalau telur kan (mengandung) protein. Telur ketika digoreng semuanya sudah terjadi denaturasi, telurnya sudah enggak sehat sebenarnya," jelasnya.
Denaturasi sendiri adalah terjadinya kerusakan pada kandungan protein, mulai dari struktur tersier sampai premiernya. Hal itu ditandai dengan adanya endapan atau penggumpalan pada protein.
Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa ada cara tersendiri dalam memasak telur, agar kandungan proteinnya tidak rusak.
"Jadi, kalau mau masak telor itu emang ada caranya ada caranya supaya telurnya atau proteksi tidak tidak rusak," ujar dr Zaidul Akbar. (ism)
Load more