Vegan dan vegetarian memang merupakan filosofi dan gaya hidup dimana penganutnya tak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan. Namun bedanya vegetarian 'hanya' tak mengkonsumsi makanan dari hewan sedangkan vegan menolak mengonsumsi hewan untuk segala hal mulai dari makanan, pakaian, serta uji coba pada hewan.
Berbeda dengan vegetarian yang masih mengkonsumsi susu, telur, atau bahkan ikan, diet (makanan) kaum vegan hanya boleh terbuat dari tumbuh - tumbuhan. Artinya vegan tidak akan mengonsumsi daging, telur, dan juga susu bahkan keju dan madu.
Riset menemukan bahwa orang - orang yang menganut gaya hidup vegan cenderung memiliki indeks massa tubuh (body mass index / BMI) yang lebih rendah.
Dilansir dari laman medicalnewstoday.com, penganut gaya hidup ini telah dibuktikan lebih sehat dari aspek tingkat kolesterol dan risiko kanker daripada orang - orang yang memakan daging.
Adapun beberapa manfaat kesehatan yang kerap diasosiasikan dengan diet vegan dan vegetarian antara lain seperti mampu meminimalisir risiko mini stroke, mengurangi inflamasi, menurunkan gula darah, serta rendahnya risiko mengalami katarak.
Selain itu sebuah kajian pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa makanan vegetarian (termasuk vegan) kaya akan lemak nabati yang mampu meningkatkan proses metabolisme tubuh. Artinya para vegetarian dan vegan dapat membakar kalori bahkan saat mereka beristirahat. Hal ini tentunya membuat upaya menurunkan berat badan akan jauh lebih efektif.
Namun demikian, gaya hidup seperti ini tak selamanya indah. Pertama adalah jika kamu memulai hidup vegan maka disiplin adalah kunci nomor satu. Banyak orang gagal menjadi vegan karena tergiur makanan saat berada di restoran publik. Bahkan makanan sesederhana pecel ayam atau telur dadar di rumah makan Padang menjadi sangat menggiurkan ketika kamu masih belum berhasil mendisiplinkan diri.
Lalu diet vegan yang tak mengonsumsi hewan sama sekali juga dapat membuat tubuh kekurangan sejumlah nutrisi penting seperti protein, asam lemak omega-3, kalsium, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, kalium, seng, vitamin B2, dan yodium.
Protein diperlukan untuk menggerakkan semua reaksi kimia di dalam tubuh, asam lemak omega-3 digunakan untuk menjaga sel-sel tetap sehat, sementara kalsium membantu memperkuat tulang dan gigi. Namun sebagian besar nutrisi tersebut dapat diganti dengan nutrisi yang terdapat pada makanan berbasis nabati.
Oleh karena itu sangat disarankan buat kamu yang berniat menjalani pola hidup vegan untuk tetap eminum asupan suplemen yang dapat memenuhi zat-zat yang telah disebutkan di atas.
Lebih baik lagi jika kamu berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum menjalaninya untuk mengetahui segala risikonya. Bukan tak mungkin karena sebab - sebab medis tertentu dokter akan melarangmu untuk menjadi vegan.
Di sisi lain, gaya hidup vegan yang tak seimbang justru dapat meningkatkan berat badan, lho. Terutama jika kamu terlalu banyak dan sering mengonsumsi karbohidrat seperti pasta, nasi, dan roti.
Karbohidrat tetap penting bagi tubuh sebagai sumber energi namun alangkah baiknya jika asupan karbohidratmu diimbangi dengan sumber protein lainnya seperti kacang - kacangan, sayuran, tempe, atau tahu. (afr)
Load more