W. Lawrence Kenney, seorang ahli bidang human thermoregulation dari Penn State University menjelaskan proses mengapa heat stroke dapat menyebabkan kematian.
Dilansir dari wawancara yang dilakukan oleh HuffPost, Kenney mengatakan proses awal serangan heat stroke atau serangan panas adalah ketika otak mengirimkan sinyal kepada kelenjar keringat untuk meningkatkan produksi keringat untuk menurunkan suhu tubuh.
Setelah itu jantung akan memompa darah lebih kuat ke dalam jaringan kulit sekaligus mengalihkan aliran darah menjauhd ari liver, ginjal, dan usus. Fenomena alami tersebut terjadi karena tubuh berupaya membuat kulit lebih panas dari suhu udara dengan harapan membuat udara panas tak terserap tubuh. Hal ini saja sebenarnya sudah dapat membuat masalah bagi orang - orang yang lemah, kurang sehat, atau lanjut usia.
Jika heat stroke terjadi, tubuh akan menjadi sangat panas dan mengalihkan aliran darah yang sarat oksigen ke jaringan kulit sehingga membuat organ - organ vital dalam tubuh menjadi kekurangan pasokan oksigen. Hal ini dapat menyebabkan hipoksia atau kondisi rendahnya kadar oksigen di dalam sel-sel tubuh. Menyelamatkan organ - organ yang 'kehabisan napas' ini terkadang bahkan membutuhkan operasi cangkok organ.
Lalu setelah itu, jika tubuh masih belum dapat meregulasi suhunya, suhu internal dalam tubuh dapat meningkat dari yang normalnya 97-99 fahrenheit (36-37 derajat celsius) menjadi 104-105 fahrenheit (40 derajat celsius).
"Inilah kondisi dimana orang - orang meninggal dunia akibat heat stroke," tegas Kenney.
Karena pada suhu 40 derajat celsius, fungsi jaringan otak mulai menurun. Gejalanya bermacam - macam mulai dari pusing, sakit kepala, hingga linglung dan tak sadarkan diri.
Gejala seperti kehilangan arah, tak tahu sedang berada dimana, atau tak dapat mengetahui waktu adalah gejala yang umum terjadi. Jika terus berlanjut, maka otak dapat mengalami pendarahan dan mulai membengkak.
Saat penderita tengah berjuang mengatasi kebingungan dan kesulitan bernapas, panas berlebih di dalam tubuh mulai merusak sistem pencernaan. Zat - zat yang biasanya menjaga bakteri dalam usus agar tak masuk peredaran darah mulai gagal berfungsi dan melepaskan racun ke dalam darah.
Jika tak segera diperhatikan dan diobati, maka gagal jantung, gagal ginjal, dan kerusakan organ lainnya akan menanti. Hal inilah yang akhirnya dapat membuat penderita serangan heat stroke meregang nyawa.
Kenney meneruskan, tak ada yang bebas dari serangan heat stroke ini. Namun serangan panas tubuh ini dapat menjadi penyebab kematian terutama bagi orang - orang yagn berusia di atas 65 tahun atau memiliki riwayat penyakit jantung.
Jadi sangat penting untuk segera berteduh dan meminum air yang banyak saat terjadi cuaca yang sangat panas karena tindakan sederhana ini dapat menyelamatkan nyawamu. Selain itu patut dihindari pula beraktivitas di luar ruangan mulai pukul 11.00 hingga 15.00 sore atau ketika matahari sedang terik-teriknya. (afr)
Load more