Penyakit ini biasanya tidak menyebar dengan mudah di antara manusia dan karena itu para ahli tengah menyelidiki wabah baru ini. Namun demikian seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan kekhawatirannya karena ada kemungkinan bahwa cacar monyet ini adalah virus yang berbeda dari cacar monyet biasa.
Virus ini berasal dari kawasan Afrika terutama di wilayah barat dan tengah dimana memang manusia masih sering berinteraksi dengan hewan liar. Penyakit ini bisa berpindah ke manusia melalui gigitan ataupun cakaran hewan-hewan liar tersebut.
Virus monkeypox ini juga disebut dapat menyebar lewat cairan tubuh orang-orang yang terinfeksi sehingga para petugas medis dan anggota keluarga diharapkan berhati-hati jika mengetahui seseorang mengalami gejala infeksi cacar monyet.
Secara umum cacar monyet ini membuat penderitanya menderita gejala-gejala mirip flu seperti demam, meriang, dan kelelahan. Selain itu muncul pula ruam-ruam merah pada kulit yang nantinya mulai bernanah.
Ketika ruam ini mulai membengkak menjadi pisul dan pecah maka risiko penyebarannya pun semakin meningkat terutama jika menyentuh langsung luka dan nanah cacar monyet.
CDC juga menyatakan bahwa virus ini dapat menyebar lewat udara, utamanya dari droplet yang keluar saat pasien bersin atau batuk-batuk. Namun untungnya virus ini melekat pada air liur, berbeda dengan partikel virus Covid-19 yang sangat kecil dan ringan sehingga dapat mengambang di udara. Artinya virus ini hanya dapat 'berjalan' sejauh jarak air liur pasien dapat menjangkau.
Load more