Diabetes adalah suatu kondisi yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses glukosa darah atau dikenal sebagai gula darah. Ada beberapa jenis diabetes, yang juga memiliki bentuk perawatan yang berbeda.
Tanpa perawatan yang hati-hati dan berkelanjutan, diabetes dapat menyebabkan penumpukan gula dalam darah. Penumpukan gula inilah yang akhirnya dapat meningkatkan risiko komplikasi berbahaya, termasuk stroke dan penyakit jantung.
Berbagai jenis diabetes dapat terjadi, dan bagaimana orang mengelola kondisi tersebut tergantung pada jenisnya. Tidak semua bentuk diabetes berasal dari seseorang yang kelebihan berat badan atau menjalani gaya hidup yang tidak aktif (kurang bergerak). Beberapa ada sejak lahir karena diwariskan dari orang tuanya.
Dikenal juga sebagai diabetes awal, diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi insulin dengan normal. Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk memecah gula dalam darah untuk digunakan di seluruh tubuh. Seseorang yang hidup dengan diabetes tipe 1 biasanya sudah dapat didiagnosis sejak muda karena merupakan salah satu penyakit bawaan secara genetik.
Tidak ada obat untuk diabetes tipe 1. Setelah pasien mengetahui diagnosis mereka, mereka perlu secara teratur memantau kadar gula darah mereka, menyuntikkan insulin, dan melakukan perubahan gaya hidup untuk membantu mengelola kondisi tersebut agar tak bertambah parah.
Berhasil mengelola kadar gula darah dapat membantu orang yang hidup dengan diabetes tipe 1 menghindari komplikasi serius. Jika gagal menjaga gula darah biasanya akan terjadi beberapa komplikasi umum seperti:
- ketoasidosis
- kerusakan saraf
- masalah dengan mata
- peningkatan risiko infeksi kulit
- masalah dengan ginjal
- penyakit kardiovaskular
- masalah kaki, seperti kesemutan dan termasuk mati rasa
- tekanan darah tinggi
- stroke
Tubuh orang - orang dengan diabetes tipe 2 tidak mampu memproduksi dan memanfaatkan insulin secara efektif. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), ini adalah jenis diabetes yang paling umum dan memiliki hubungan kuat dengan obesitas.
Seseorang yang hidup dengan diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin atau namun juga ada yang tidak membutuhkannya. Dalam banyak kasus, pengobatan yang dilakukan dengan perubahan pola olahraga dan diet dapat membantu mengelola kondisi tersebut.
Siapapun, termasuk anak-anak dan orang dewasa, bisa terkena diabetes tipe 2. Faktor risiko paling umum untuk diabetes tipe 2 meliputi:
- usia 45 atau lebih tua
- kegemukan
- sejarah keluarga
Diabetes saat hamil (gestational diabetes) terjadi saat kehamilan. Saat seorang ibu mengandung, tubuh menjadi kurang sensitif dengan insulin.
Wanita yang mengalami obesitas saat sebelum mengandung memiliki risiko lebih besar mengidap kondisi ini saat hamil. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penderita gestational diabetes memiliki 50% kemungkinan lebih besar untuk mengidap diabetes tipe 2.
Untuk menanggulangi risiko tersebut, ada beberapa langkah yang dianjurkan oleh ahli medis, antara lain:
- mempertahankan gaya hidup aktif
- terus memonitor perkembangan dan pertumbuhan janin
- Menjaga pola makan
- Memonitor kadar gula dalam darah
Gestational diabetes juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang terjadi saat kehamilan. Hal ini dapat mengakibatkan kelahiran prematur, meningkatnya berat janin, permasalahan gula darah pada bayi yang baru lahir, sehingga meningkatkan risiko bayi untuk mengidap diabetes tipe 2 ketika ia beranjak dewasa.
Seseorang tak akan mampu mencegah diabetes tipe 1 karena bawaan genetis.
Namun demikian, orang - orang mampu untuk mencegah timbulnya diabetes tipe 2 dengan cara antara lain menjaga berat badan di level normal (dapat diketahui dengan kalkulator BMI atau indeks masa tubuh); menjaga asupan nutrisi dengan mengurangi konsumsi gula buatan, lemak jenuh, dan makanan cepat saji; serta berolahraga secara rutin.
Untuk mencegah timbulnya diabetes saat kehamilan juga disarankan untuk menjaga berat badan sebelum memutuskan untuk hamil.
Ketika dokter mengetahui bahwa pasiennya menderita diabetes, mereka pasti akan menyarankan perubahan gaya hidup untuk menjaga berat badan dan kesehatan secara umum.
Dokter ini juga lazimnya akan menyarankan pasien tersebut untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. Ahli gizi ini akan memberikan resep - resep terbaik dalam menjaga asupan nutrisi dan gaya hidup yang sehat agar diabetesnya tak makin parah.
Langkah - langkah yang bisa dilakukan untuk tetap sehat walaupun memiliki diabetes antara lain adalah:
- Mengonsumsi makanan segar yang bernutrisi seperti buah - buahan, sayuran, protein rendah lemak, susu rendah lemak, serta sumber - sumber lemak baik seperti yang terkandung dalam kacang - kacangan.
- Menghindari makanan dan minuman dengan gula buatan seperti minuman bersoda, makanan yang digoreng, dan cemilan sarat gula.
- Meninggalkan kebiasaan minum minuman beralkohol jika memang ada kebiasaan seperti itu.
- Melakukan aktivitas fisik paling tidak 30 menit selama lima hari dalam seminggu seperti berjalan kaki, aerobik, bersepeda, atau berenang.
- Mengenali tanda - tanda gula darah yang rendah saat beraktivitas seperti pusing, linglung, mendadak lunglai, atau berkeringat deras.
Demikian beberapa perbedaan antara diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 dan metode pencegahannya. Semoga informasi ini dapat membantu. (afr)
Load more