Hamil di usia remaja akan berbahaya dan beresiko pada sang ibu dan bayinya. Resiko dapat menyebabkan kelahiran premature dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Selain itu juga menyebabkan pendarahan pada ibu saat persalinan yang dapat meningkatnya tingkat kematian ibu dan bayi.
“Banyak sekali mereka yang usia dibawah umur. Dia ingin nikah, ingin hamil, ingin tidak hamil tapi menggunakan alat kontrasepsi yang tidak sesuai”, kata dr Hasto.
Selain itu, dr. Hasto menambahkan bahwa remaja yang hamil di usia remaja dapat menyebabkan kondisi tubuh yang bungkuk ketika menopause karena telah mengalam keropos dini.
“Misal ada yang usia 15-16 tahun menikah, kalau hamil kan celaka. Tulangnya harusnya masih tambah padat, tambah panjang, diambil sama bayinya, tulangnya jadi keropos,” terang dr Hasto.
Untuk itu pemerintah selalu menegaskan untuk setiap pasangan agar menikah di usia dewasa atau matang. Selain untuk menekan angka kelahiran, juga memperhatikan kesehatan bagi ibu dan anak. (Kmr)
Load more